Jakarta, CNN Indonesia --
Avatar: Fire and Ash resmi tayang di bioskop mulai 17 Desember 2025. Film ini masih dibintangi Sam Worthington, Zoe Saldaña, dan Stephen Lang.
Avatar 3 adalah kelanjutan langsung dari Avatar: The Way of Water (2022). Namun kisah dalam film ini akan jauh lebih brutal dibanding sekuel kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum ke bioskop, ada 3 saran untuk penonton sebelum melihat Avatar 3: Fire and Ash.
1. Kalau lupa, tonton lagi 2 film sebelumnya
Avatar: Fire and Ash merupakan kelanjutan langsung dari Avatar 2: The Way of Water (2022), yang juga adalah pengembangan dari Avatar (2009). Ada banyak cerita dalam Avatar 3 yang sangat terkait dengan dua film sebelumnya.
Berhubung dua film sebelumnya dirilis lebih dari setahun sebelum Avatar 3, ada baiknya penonton menyaksikan kembali dua film sebelumnya. Namun kalau pun belum sempat, ada dua jam pertama Avatar 3 untuk waktu mengingat sembari melihat perkembangan cerita.
Yang pasti, para pemain sebagian besar sama dan konflik serta penuturan James Cameron masih sama. Dan mengingat karakter dalam Avatar ini begitu banyak, cukup ingat beberapa karakter utamanya saja seperti keluarga Jake Sully dan musuhnya, serta cerita terakhir di film sebelumnya.
Sedikit bocoran, dalam Avatar (2009), Jake Sully yang merupakan marinir dari Bumi berhasil membantu mengusir RDA dari Pandora dan memilih untuk tetap dalam bentuk avatarnya serta tinggal bersama suku Na'vi.
Sementara dalam Avatar: The Way of Water (2022), Sully menikah dengan Neytiri dan memiliki empat anak: Neteyam, Lo'ak, Tuk, dan Kiri yang merupakan anak adopsi. Selain itu, mereka juga dekat dengan Spider yang merupakan anak dari Kolonel Miles Quaritch.
Dalam Avatar 2, Quaritch kembali tapi dengan bentuk avatar untuk membalaskan dendamnya kepada Jake Sully. Sembari menghadapi dendam Quaritch, keluarga Sully juga berusaha melawan Orang Langit yang mengincar Tulkun demi dijadikan komoditas anti penuaan.
2. Lebih baik pilih IMAX atau yang setara
James Cameron memang tidak pernah main-main dalam membuat Avatar, tertutama soal urusan skala produksi dan visual. Semakin ke sini, standar resolusi Avatar makin tinggi, dan pasti membutuhkan pengaturan proyektor yang juga khusus.
Cameron bahkan menyurati bioskop-bioskop soal ketentuan pengaturan proyektor dan kalibrasi sound system supaya penonton bisa menonton Avatar 3 dengan optimal.
"Terdapat berkas Spesifikasi Proyeksi dan bagan pembingkaian yang disertakan dengan DCP [Digital Cinema Package], berisi informasi penting mengenai tingkat pencahayaan, konfigurasi audio, pembingkaian yang tepat, dll," bunyi peringatan itu.
"Silakan periksa, dan pastikan sistem gambar dan suara Anda telah dikalibrasi dan siap digunakan," instruksi James seperti diberitakan Games Radar.
Avatar: Fire and Ash tayang di bioskop pada17 Desember 2025. (dok. 20th Century Studios/TSG Entertainment/Lightstorm Entertainment via IMDb)
"Saya pribadi telah menggarap film ini secara bertanggung jawab, sehingga film ini diputar dengan sempurna, dengan dinamika penuh antara adegan dialog yang tenang dan adegan aksi besar pada standar referensi 7.0 - mohon jangan menurunkannya!" kata James Cameron.
Permasalahannya, apakah bisa dipastikan semua bioskop akan menuruti instruksi itu mengingat satu layar atau ruang teater di Indonesia bisa digunakan lebih dari satu film?
Maka dari itu, sebelum benar-benar membeli tiket Avatar: Fire and Ash, penting bagi calon penonton untuk memastikan ruang teater yang memutar Avatar 3 benar-benar cuma memutar film itu. Hal ini bisa ditanya langsung ke petugas bioskop.
Atau, bila ada anggaran lebih, bisa pilih langsung kaliber IMAX atau yang setara. Bila menonton di teater IMAX atau yang setara, penonton akan diberikan kaca mata khusus yang membuat gambar terasa lebih berdimensi dan nyata.
3. Sebaiknya tidak ajak anak kecil ikut menonton
Avatar: Fire and Ash memang dikategorikan sebagai R13+. Namun sekali lagi, ada baiknya tidak membawa anak di bawah umur menyaksikan film ini mengingat sejumlah kontennya terbilang cukup dewasa.
Bukan hanya itu, Avatar: Fire and Ash menyajikan cerita dan visual yang lebih berani dibanding dua film sebelumnya, bahkan mungkin triggering bagi sebagian orang. Sehingga, butuh kebijaksanaan penonton bila ingin mengajak anak mereka sembari menonton film ini.
Selain itu, durasi film yang mencapai 3 jam 17 menit bukanlah waktu yang sebentar. Apalagi bila harus dihadapi oleh anak-anak di bawah umur. Bila nanti anak malah tantrum, yang ada malah bikin keributan di bioskop dan digunjing serta disembur popcorn oleh penonton lainnya.
(end)















































