350 Ribu Warga Gaza Mengungsi Akibat Agresi Israel, 31 Tewas Hari Ini

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintahan Palestina di Gaza mengecam serangan militer Israel yang terus berlangsung sejak Oktober 2023 lalu, dan berlanjut pascagencatan senjata pertengahan Maret 2025 ini.

Pemerintahan yang dikelola faksi Hamas itu menyatakan setidaknya lebih dari 350.000 warga mengungsi dari kawasan timur menuju wilayah pusat dan barat Kota Gaza. Selain itu korban tewas akibat gempuran serangan Israel pun terus berjatuhan hingga akhir pekan ini.

Al Jazeera mencatat sepanjang akhir pekan ini setidaknya ada 31 orang di Gaza City tewas karena serangan udara dan tembakan pasukan Israel. Sejak Oktober 2023 lalu, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 64.803 orang dan korban luka mencapai 164.264 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari AFP, militer Israel (IDF) telah menerbitkan peringatan berkali-kali bagi warga sipil untuk evakuasi dari Gaza City. Namun, tak sedikit pula warga Palestina yang menyatakan akan tetap bertahan di Gaza ketimbang mengungsi ke selatan.

Pada Minggu (14/9), juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menyatakan zona kemanusiaan di Selatan adalah di area pelabuhan Gaza dan kampung Al-Rimal. Namun tempat itu penuh sesak, kata salah seorang warga Gaza, tak ada cukup membangun tenda.

Mengutip dari Anadolu, dalam pernyataan yang dikeluarkan Kantor Media Pemerintah Palestina di Gaza menyatakan Israel sejak 11 Agustus 2025 telah menargetkan kawasan permukiman di Gaza City melalui serangan darat.

Kantor tersebut juga mengkritik pernyataan kepala pertahanan Israel, Israel Katz, yang menyebut bahwa 'pintu neraka di Gaza telah terbuka' terhadap kelompok perlawanan.

Mereka menuding Israel telah secara sistematis menyerang warga sipil tak bersenjata, terutama perempuan dan anak-anak. Serangan Israel juga secara tersistematis diesebt telah menghancurkan fasilitas sipil seperti dumah sakit, sekolah, bahkan tenda pengungsian.

Setidaknya lebih dari 1.600 bangunan bertingkat hancur total, lebih dari 2.000 bangunan rusak berat, dan lebih dari 13.000 tenda pengungsian musnah.

Sejak awal September, 70 bangunan telah hancur total, 120 rusak berat, dan lebih dari 3.500 tenda pengungsian hancur. Bangunan tersebut sebelumnya dihuni lebih dari 50.000 warga, sementara tenda yang hancur menampung lebih dari 52.000 pengungsi.

Dalam pernyataannya, mereka menyatakan pengungsian paksa warga Gaza itu merupakan pelanggaran sengaja terhadap hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa.

Oleh karena itu, mereka mendesak komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan serangan, memberikan perlindungan bagi warga sipil, serta meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang.

(afp/aljazeera/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |