5 Filosofi Hidup Orang Jepang agar Hari Lebih Ringan dan Bahagia

3 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Tanpa perlu perubahan besar, ternyata hidup bisa lebih ringan dan menyenangkan lewat sesuatu yang sederhana. Anda hanya perlu menerapkan filosofi hidup ala orang Jepang berikut agar hidup minim stres.

Di saat stres melanda, hidup terasa hampa, atau hari terasa berat, Anda mungkin pernah terpikir untuk liburan. Ada pula yang membelanjakan sejumlah uang atau makan 'comfort food'. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sah-sah saja melakukan hal tersebut. Namun tentu saja Anda tidak bisa menangani stres dengan metode serupa terus-menerus. Belajar dari orang Jepang, ada pendekatan yang lebih sederhana guna membuat hidup lebih ringan dan minim stres.

Filosofi hidup orang Jepang dan maknanya

Orang Jepang tidak melakukan perubahan besar nan dramatis demi hidup bahagia. Mereka hanya mengubah pola pikir atau cara melihat hidup.

Pendekatan ini membantu mengurangi stres, berpikir berlebihan, dan menyalahkan diri sendiri.

Dilansir dari Times of India, berikut lima filosofi hidup orang Jepang yang meringankan hidup dan dapat diterapkan dalam keseharian.

1. Menerima hal yang tidak dapat dikendalikan (shikata ga nai)

Dalam budaya Jepang, shikata ga nai berarti memahami bahwa ada hal-hal yang berada di luar kendali kita.

Alih-alih menyalahkan keadaan atau terjebak dalam pikiran "Kenapa selalu aku?", pendekatan ini mengajak untuk fokus pada langkah berikutnya.

Bukan menyerah, melainkan memilih menyimpan energi untuk hal-hal yang memang tidak dapat diubah. Hal ini tidak menghilangkan masalah, tetapi menghentikan dramatisasi mental yang berlebihan.

2. Menghargai momen (ichigo ichie)

Setiap pertemuan, percakapan, atau momen kecil dalam keseharian dilihat sebagai sesuatu yang tak akan terulang persis sama.

Prinsip ichigo ichie mendorong untuk memberi perhatian sepenuhnya dan lebih sering meletakkan ponsel. Kemudian juga mendengarkan dengan lebih seksama dan meresapi detail-detail kecil yang sering terlewat.

Stres sering kali muncul karena kita hidup di masa depan atau masa lalu. Prinsip ichigo ichie menarik kembali ke masa kini agar pikiran lebih tenang.

3. Menemukan tujuan kecil yang membuat hidup berarti (ikigai)

Ikigai sering diartikan sebagai alasan seseorang untuk terus hidup. Hal tersebut tidak harus berupa tujuan besar yang mampu mengubah dunia.

Di Jepang makna dari ikigai bisa lewat hal-hal kecil seperti, merawat taman balkon, memasak untuk keluarga, atau menekuni hobi selepas bekerja.

Hal ini membuat tekanan untuk mencari kepuasan yang besar pun berkurang, digantikan oleh rasa cukup dari aktivitas kecil yang membuat hari terasa berarti.

4. Menerima ketidaksempurnaan (wabi-sabi)

Wabi-sabi mengajarkan bahwa keindahan justru hadir pada hal-hal yang tidak sempurna dan terus berubah.

Istilah ini dapat diterapkan dalam menerima kondisi tubuh, menyelesaikan pekerjaan tanpa menuntut kesempurnaan,. Kemudian tidak membandingkan hidup dengan standar yang ada di sosial media.

Wabi-sabi membantu memberi ruang pada diri sendiri untuk terus berkembang tanpa tekanan berlebih.

5. Mengubah hidup lewat langkah kecil (kaizen)

Kaizen menekankan bahwa perubahan terjadi secara bertahap dan konsisten. Kaizen bukan soal merencanakan bakal bangun pagi, lalu olahraga, menulis jurnal dan meditasi. 

Akan tetapi, perubahan dilakukan sedikit demi sedikit misal, malam ini tidur 20 menit lebih awal. Anda juga bisa memperbaiki hidrasi tubuh dengan menambah konsumsi air putih sebanyak satu gelas per hari.

Perubahan bertahap lebih mudah dilakukan dan lebih bertahan lama. Tanpa disadari, kebiasaan kecil ini membuat hidup lebih tertata dan pikiran lebih tenang.

(nga/els)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |