7 Cara Menghadapi Anak Tantrum, Tak Perlu Marah-marah

6 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu tantangan terberat bagi para orang tua yaitu, ketika anak sedang tantrum. Namun cara menghadapinya tidak harus dengan memarahi. Berikut cara menghadapi anak tantrum yang efektif.

Tantrum pada anak bisa muncul dalam berbagai bentuk mulai dari ledakan kemarahan, frustrasi, kesedihan, hingga perilaku yang tidak teratur.

Dalam beberapa kasus ekstrem, tantrum bisa membuat anak menahan napas, muntah, merusak barang, bahkan menyakiti dirinya sendiri ataupun orang lain. Hal ini tentu bikin orang tua naik pitam dan memarahi anak agar diam. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara menghadapi anak tantrum 

Melansir Raising Children, tantrum paling sering terjadi pada anak usia 1-3 tahun karena masih dalam tahap perkembangan sosial, emosional, dan bahasa yang awal. Pada usia ini, anak belum bisa mengungkapkan kebutuhan atau perasaannya, sehingga mudah frustrasi.

Anak yang lebih besar pun bahkan bisa mengalami tantrum. Hal ini biasa terjadi pada anak yang belum mempelajari cara aman untuk mengekspresikan atau mengelola emosi mereka.

Sebagai orang tua, menghadapi anak yang tantrum sebaiknya tidak dengan kemarahan pula. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini cara efektif yang bisa diterapkan ketika anak tantrum.

1. Tetap tenang

Cara yang paling utama, yaitu usahakan untuk tetap tenang dan jangan biarkan tantrum anak mengganggu aktivitas Anda. Jangan terpancing emosi atau ikut marah.

Sikap tenang ini mengajarkan anak bahwa tantrum bukan cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian atau agar keinginannya terpenuhi. Setelah tantrum reda, pilih waktu yang tepat untuk membicarakan perilaku anak dengan nada lembut.

2. Abaikan tantrum

Kalau memungkinkan, pura-puralah tidak terjadi apa-apa dan jangan menanggapi tuntutan anak saat tantrum.

Dilansir dari Healthline, kalau anak melakukan tindakan yang berbahaya, misalnya menendang, memukul, atau melempar benda yang bisa melukai, segera amankan situasi.

Bawa anak dari lokasi tersebut ke lokasi lebih aman dan singkirkan benda berbahaya. Sampaikan dengan tenang bahwa perilaku tersebut tidak boleh dilakukan.

3. Alihkan perhatian

Latih Anak Baca Buku Biar Punya Kosakata Luas/Foto : pexels.com/Andy KuzmaIlustrasi. Cara menghadapi tantrum anak salah satunya alihkan perhatian si kecil dengan berbagai benda atau aktivitas favoritnya. (Ivana Christy Tampubolon)

Kadang-kadang, memberikan aktivitas atau benda lain, misalnya buku atau mainan favoritnya, bisa membantu mengalihkan perhatian anak dari penyebab tantrum.

Attention span anak-anak cenderung pendek dan ini bisa kamu manfaatkan untuk membuatnya lupa kalau sebelumnya ia emosional karena suatu hal.

4. Pindahkan anak dari lokasi ramai

Kalau tantrum terjadi di tempat umum, cobalah untuk mengajak anak keluar dari keramaian dengan cara yang lembut. Hal ini membantu anak merasa aman dan Andajuga bisa lebih mudah mengendalikan diri.

Rasa malu yang muncul karena diperhatikan oleh orang lain memang wajar, tetapi tetap prioritaskan memindahkan anak ke tempat yang lebih tenang.

5. Gunakan kata-kata sesedikit mungkin

Saat anak sedang berteriak atau menangis keras, kamu tak perlu mencoba berbicara panjang lebar, menegur, atau berdebat.

Melansir Motherly, anak dalam kondisi tantrum sulit mendengar dan memahami alasan apa pun karena emosinya sedang tinggi. Tunggulah sampai anak tenang, baru kemudian bicarakan penyebab tantrum dengan bahasa yang mudah dimengerti.

6. Akui perasaan anak

Tunjukkan kalau Anda mengerti perasaan anak meski Anda tidak selalu setuju dengan reaksinya. Anda katakan, misal,  "Ayah/Ibu paham kenapa kamu marah" atau "Kamu pasti kecewa, ya"

Dengan memberi nama pada emosi yang anak rasakan, misalnya "marah" dan "kecewa", dapat membantu anak belajar mengidentifikasi dan mengelola perasaan mereka dengan lebih baik.

7. Peluk anak setelah emosi mereda

Setelah tantrum selesai, banyak anak yang ingin mendapat rasa aman dan mencari pelukan. Jangan ragu untuk memberikan kasih sayang dan kehangatan ini.

Pelukan dan sentuhan hangat bisa membantu menenangkan anak dan memperkuat ikatan emosional antara Anda dan Si Kecil.

[Gambas:Video CNN]

(rea/els/bac)

Read Entire Article
| | | |