7 Kebiasaan Unik yang Gambarkan Singapura Negara Teraman di ASEAN

2 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Singapura, yang dinobatkan sebagai negara teraman di Asia Tenggara oleh Numbeo pada Maret lalu, dikenal luas berkat undang-undang yang ketat dan tingkat kejahatan yang sangat rendah.

Reputasi keamanan yang luar biasa ini tidak hanya membuat Singapura nyaman untuk dikunjungi, tetapi juga memunculkan sejumlah kebiasaan unik warga lokal yang menjadi cerminan tingginya rasa aman di negara kota tersebut.

Seperti dilansir dari VN Express, berikut adalah tujuh kebiasaan unik yang lazim ditemukan di Singapura:

1. Budaya "Chope" dengan Barang Berharga

Di tempat umum, warga Singapura sering kali memesan atau menandai meja (disebut budaya "chope") menggunakan barang-barang pribadi mereka, bahkan barang berharga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan terkejut jika Anda menemukan meja di pusat kuliner (hawker centre), kafe, atau ruang publik lainnya ditandai hanya dengan tas, laptop, ponsel, atau bahkan uang tunai. Kebiasaan ini sering dipuji wisatawan karena menunjukkan tingkat kepercayaan dan keamanan yang sangat tinggi.

2. Pintu Apartemen Dibiarkan Terbuka Lebar

Di banyak lingkungan perumahan, bukan pemandangan yang aneh jika pintu apartemen atau rumah dibiarkan terbuka lebar sepanjang hari. Bahkan, pejalan kaki bisa dengan mudah mengintip ke dalam ruangan.

Sementara di negara lain hal ini berisiko tinggi mengundang kejahatan, di Singapura, membiarkan pintu terbelalak adalah pemandangan yang normal dan menggambarkan tingkat keamanan yang terjamin.

3. Barang Hilang Cenderung Mudah Kembali

Kasus kehilangan barang berharga seperti dompet atau ponsel di Singapura memiliki kemungkinan besar untuk kembali ke pemiliknya, meskipun terkadang membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Sebuah kasus pernah terjadi di mana seseorang kehilangan dompet dan ponsel; dompetnya kembali setelah enam bulan karena diserahkan oleh orang asing yang baik hati kepada polisi, sementara ponselnya kembali melalui fitur Find My iPhone.

Seorang konten kreator bahkan pernah melakukan uji coba dengan meninggalkan ponselnya tanpa pengawasan di MRT Chinatown, dan setelah sepuluh menit, ponsel tersebut masih aman di tempat semula.

4. Toko Ritel Tetap Setengah Terbuka di Luar Jam Operasional

Beberapa kios ritel, terutama di koridor stasiun MRT, tidak menutup rapat tokonya setelah jam operasional berakhir. Saat tutup, staf hanya menggelar kain di atas meja atau menarik penghalang tipis. Toko dibiarkan setengah terbuka tanpa kunci ganda atau alarm yang mencolok, menandakan rendahnya risiko pencurian.

5. Menyimpan Ponsel atau Dompet di Saku Belakang

Di tempat-tempat ramai seperti Bugis Street atau Gardens by the Bay, Anda akan sering menjumpai orang-orang berjalan santai dengan ponsel atau dompet mereka diselipkan di saku belakang celana.

Mereka tidak menunjukkan kekhawatiran meskipun berada di tengah keramaian. Seorang pemandu wisata lokal bahkan meyakinkan bahwa menaruh ponsel di saku belakang adalah praktik yang aman di negara tersebut.

6. Paket Kiriman Ditinggalkan di Depan Pintu

Saat pemilik rumah sedang tidak ada di tempat, paket kiriman yang tiba sering kali ditinggalkan begitu saja di depan pintu selama berjam-jam. Paket tersebut tidak bergeser hingga pemiliknya pulang.

Walaupun kebiasaan ini umum karena lingkungan yang aman, warga Singapura terkadang meminta bantuan tetangga untuk mengawasi paket yang datang sebagai tindakan pencegahan ekstra.

7. Tidur Nyenyak di Transportasi Umum

Di banyak negara, orang yang terbangun setelah tidur di transportasi umum akan panik memeriksa barang bawaannya. Namun, di Singapura, orang yang tidur di MRT atau bus jarang panik karena kehilangan barang; mereka justru lebih sering panik karena melewatkan stasiun pemberhentian.

Meskipun memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi, kewaspadaan tetaplah penting. Kejahatan bisa tetap terjadi jika ada kesempatan. Sebagai contoh, seorang turis Thailand baru-baru ini melaporkan kehilangan jam tangan mewah Richard Mille saat mengunjungi Singapura pada awal Oktober lalu, yang kasusnya masih dalam penyelidikan polisi.

(ana/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |