Jakarta, CNN Indonesia --
Jika membuka kulkas di banyak rumah, hampir pasti Anda akan menemukan sebungkus telur. Selain menjadi menu sarapan klasik, telur juga hadir dalam berbagai hidangan makan siang, makan malam, hingga aneka kue.
Namun pertanyaannya, apakah aman jika Anda makan telur setiap hari? Mengingat perdebatan panjang soal kolesterol dan kandungan gizinya, wajar jika banyak orang masih ragu.
Berikut penjelasan ahli gizi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh ketika Anda mengonsumsi telur setiap hari, melansir Real Simple:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kandungan gizi telur
Telur dikenal sebagai salah satu pangan padat gizi yang sulit ditandingi. Telur disebut nutritional powerhouse bukan tanpa alasan. Selain protein dan lemak, telur mengandung berbagai mikronutrien seperti kolin, selenium, kalsium, zat besi, zinc, vitamin D, B12, folat, biotin, B6, serta asam lemak omega-3 dan omega-6.
Kandungan kolin, lutein, dan zeaxanthin juga memberi manfaat besar bagi kesehatan otak dan mata. Protein berkualitas tinggi dalam telur membantu mempertahankan massa otot dan memberi rasa kenyang lebih lama.
Sementara kolin mendukung fungsi otak, vitamin D membantu kekebalan tubuh dan kesehatan tulang, serta antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin melindungi fungsi memori dan saraf. Singkatnya, kombinasi nutrisi dalam telur berkontribusi pada kesehatan jantung, metabolisme, imun, otak, tulang, hingga sel tubuh.
Kontroversi terbesar telur datang dari kandungan lemak dan kolesterolnya. Satu butir telur besar mengandung sekitar lima gram lemak, termasuk 1,5 gram lemak jenuh, serta 200 miligram kolesterol.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol dalam makanan tidak otomatis meningkatkan kolesterol dalam darah seperti yang dulu dipercaya. Untuk sebagian besar orang, lemak jenuh bukan kolesterol makanan yang lebih berperan dalam meningkatkan LDL atau kolesterol 'jahat'.
American Heart Association (AHA) juga telah memperbarui pandangannya. Batas 300 mg kolesterol per hari yang dulu dianjurkan kini tidak lagi dijadikan pedoman ketat. Meski tetap menyarankan konsumsi serendah mungkin, AHA menegaskan bahwa kolesterol makanan tidak sepenuhnya sebanding dengan kolesterol darah.
Tubuh tetap membutuhkan kolesterol untuk membentuk hormon dan membantu proses pencernaan. Pesannya jelas, bukan berarti bebas makan sebanyak mungkin, namun konsumsi telur tetap aman selama dilakukan dengan moderasi.
Lantas, apa yang terjadi jika makan telur setiap hari?
Ahli gizi sepakat bahwa bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat, makan telur setiap hari masih tergolong aman. Satu telur sehari tidak secara signifikan menaikkan kolesterol.
Beberapa studi bahkan menunjukkan konsumsi telur dalam jumlah moderat dapat mendukung kesehatan otot dan membuat kenyang lebih lama.
Penelitian terbaru bahkan menemukan bahwa konsumsi dua telur per hari, jika dipadukan dengan pola makan rendah lemak jenuh, bisa menurunkan kadar LDL. Namun, orang dengan risiko penyakit jantung sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum menambah porsi telur harian.
Mengganti sebagian atau seluruh telur utuh dengan putih telur juga menjadi solusi bagi mereka yang ingin mengurangi asupan lemak jenuh.
Terlepas dari itu, Anda tetap dapat memperoleh berbagai manfaat telur dari nutrisi lengkap di dalamnya, mulai dari metabolisme lebih baik, kesehatan tulang dan otak, hingga fungsi imun yang lebih optimal.
(tis/tis)

















































