Apakah Asam Lambung Mematikan? Komplikasinya Bisa Lebih Berbahaya

2 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Asam lambung naik atau refluks asam lambung bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah asam lambung mematikan?

Asam lambung secara alami diproduksi untuk membantu mencerna makanan. Normalnya, isi lambung bergerak satu arah, yaitu turun ke usus. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi pada kondisi tertentu, asam lambung bisa naik kembali ke esofagus (kerongkongan) dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Kondisi ini disebut refluks asam atau acid reflux.

Mengalami refluks asam sesekali biasanya tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan perubahan pola makan atau gaya hidup. Namun, jika terjadi secara kronis dan berulang, kondisi ini dikenal sebagai GERD (gastroesophageal reflux disease) yang membutuhkan penanganan medis lebih serius.

Apakah asam lambung mematikan?

Refluks asam lambung sebenarnya tidak mematikan. Namun, apabila refluks asam berlangsung terus-menerus tanpa penanganan, dapat menimbulkan komplikasi serius.

Melansir Medical News Today, sejauh ini belum ada laporan kasus seseorang meninggal karena tersedak asam lambung saat tidur. Namun, GERD memang dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain.

Adapun mengutip laman Universitas Airlangga, kehadiran asam lambung tidak selalu berbahaya. Banyak yang selalu menyalahkan asam lambung ketika terjadi heartburn atau sensasi terbakar di kerongkongan.

Komplikasi refluks asam lambung

Apakah asam lambung mematikan? Justru yang perlu diwaspadai adalah komplikasinya. Jika refluks asam tidak ditangani dengan baik maka, berbagai komplikasi serius bisa muncul. Mengutip Healthline, berikut ini sejumlah komplikasinya.

1. Esofagitis

Refluks asam yang sering terjadi dapat memicu peradangan pada esofagus, disebut esofagitis. Kondisi ini membuat menelan menjadi sulit dan menyakitkan.

Esofagitis disertai gejala lain seperti sakit tenggorokan, suara serak, dan sensasi terbakar di tenggorokan.

2. Pneumonia aspirasi

Asam lambung yang naik hingga ke tenggorokan bisa terhirup ke paru-paru, sehingga menyebabkan pneumonia aspirasi.

Infeksi paru ini bisa menjadi serius dan bahkan fatal jika tidak segera diobati. Biasanya pengobatan melibatkan antibiotik dan perawatan intensif jika kondisinya parah.

3. Kanker esofagus

Penderita GERD memiliki risiko lebih tinggi terkena adenokarsinoma esofagus, jenis kanker yang menyerang bagian bawah esofagus.

Gejalanya, antara lain kesulitan menelan, penurunan berat badan, nyeri dada, hingga batuk. Sayangnya, kanker ini sering kali baru terdeteksi pada stadium lanjut, karena gejala awalnya kurang spesifik.

4. Ulkus esofagus

Asam lambung yang terus-menerus merusak lapisan esofagus dapat menyebabkan luka terbuka atau ulkus esofagus.

Jika tidak diobati, ulkus ini berpotensi menyebabkan lubang pada kerongkongan atau perdarahan yang berbahaya.

(rea/els)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |