CNN Indonesia
Sabtu, 07 Jun 2025 10:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menduga ada campur tangan pihak asing yang ingin menggagalkan proyek hilirisasi Indonesia dalam polemik tambang nikel di Raja Ampat, Papua.
Saat ini, menurut Bahlil, Indonesia sedang mendorong pertumbuhan ekonomi melalui hiirisasi dengan berbagai proyek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada pihak-pihak asing yang tidak senang atau kurang berkenan dengan proyek hilirisasi ini," ujar Bahlil di Jakarta, Kamis (5/6), melansir Antara.
Salah satunya, polemik tambang nikel di Raja Ampat, yang menurut Bahlil, sengaja dimunculkan untuk mencegah hilirisasi.
Menurut dia, kawasan tambah nikel sendiri berada di Pulau GAG yang berjarak 30-40 kilometer (km) dari kawasan wisata Raja Ampat atau Pulau Paiynemo. Namun, foto yang beredar justru memperlihatkan tambang nikel berada di Pulau Paiynemo.
Kementerian ESDM sendiri bakal langsung turun melakukan pengecekan di Pulau GAG. Kementerian ESDM juga telah memutuskan untuk menghentikan sementara operasional PT GAG Nikel.
"Saya ingin ada objektif. Nah, untuk menuju ke sana agar tidak terjadi kesimpangsiuran, maka kami sudah memutuskan lewat Dirjen Minerba untuk status daripada IUP PT GAG yang sekarang lagi mengelola, sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan," ujar Bahlil.
Aktivitas penambangan nikel di Raja Ampat sebelumnya menuai sorotan usai disuarakan oleh Greenpeace dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference 2025 di Jakarta, Selasa (4/6).
Mereka membentangkan sejumlah spanduk berisi penolakan terhadap pertambangan Nikel di Papua, khususnya di lokasi wisata Raja Ampat.
(asr/asr)