Berkat Imigran, Populasi Uni Eropa Cetak Rekor Tertinggi 450 Juta Jiwa

8 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Populasi Uni Eropa (UE) mencapai rekor tertinggi 450,4 juta jiwa pada tahun 2024, didorong oleh gelombang migrasi yang mengimbangi penurunan alami populasi selama empat tahun berturut-turut.

Data mengenai populasi Uni Eropa tahun lalu ini dirilis oleh Eurostat, badan statistik UE, pada Jumat (11/7), melansir Reuters.

Sejak tahun 2012, UE secara konsisten mencatat lebih banyak kematian daripada kelahiran setiap tahunnya. Ini menjadikan migrasi sebagai satu-satunya pendorong pertumbuhan populasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren ini menyoroti tantangan demografi yang dihadapi Eropa, di mana populasi yang menua dan tingkat kesuburan yang rendah membebani sistem kesejahteraan serta menciptakan kekurangan tenaga kerja.

Pada tahun 2024, blok Uni Eropa mengalami penambahan 1,07 juta penduduk. Migrasi bersih positif sebesar 2,3 juta jiwa berhasil mengkompensasi penurunan alami populasi sebesar 1,3 juta jiwa, karena angka kematian (4,82 juta) terus melampaui angka kelahiran (3,56 juta).

Jerman, Prancis, dan Italia tetap menjadi negara-negara terpadat di Uni Eropa, menyumbang hampir setengah (47 persen) dari total populasi di wilayah tersebut.

Meskipun 19 negara anggota Uni Eropa mencatat peningkatan populasi pada tahun 2024, delapan di antaranya mengalami penurunan. Malta mencatat tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 19,0 per 1.000 penduduk, diikuti oleh Irlandia (16,3) dan Luksemburg (14,7).

Sementara itu, di antara negara-negara dengan populasi menurun, Latvia menjadi yang paling curam (-9,9), disusul oleh Hongaria (-4,7), serta Polandia dan Estonia (keduanya -3,4).

Populasi blok ini telah tumbuh dari 354,5 juta pada tahun 1960. Namun, tingkat pertumbuhannya melambat signifikan dari 3 juta per tahun pada tahun 1960-an menjadi 0,9 juta selama periode 2005-2024.

"Pertumbuhan populasi yang diamati sebagian besar dapat diatribusikan pada peningkatan pergerakan migrasi pasca-COVID-19," kata Eurostat.

Populitas di 27 negara anggota Uni Eropa sempat menurun selama pandemi COVID-19. Beberapa pemerintah Eropa juga telah memperketat kontrol perbatasan di tengah kekhawatiran publik tentang migrasi, meskipun penyeberangan perbatasan ilegal turun 38 persen pada tahun 2024 ke level terendah sejak 2021.

Belgia, Polandia, Jerman, dan Belanda semuanya telah memperkenalkan pemeriksaan perbatasan sementara selama satu setengah tahun terakhir, yang memberikan tekanan pada zona Schengen yang bebas paspor di Uni Eropa.

Selain itu, Uni Eropa juga meluncurkan sistem migrasi baru tahun lalu yang bertujuan untuk mengurangi kedatangan ilegal dan mempercepat prosedur suaka.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |