CNN Indonesia
Rabu, 17 Sep 2025 19:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan menurunkan suku bunga acuan dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) malam ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan prediksi itu berdasarkan bacaan terakhir yang dilakukan lembaganya pada saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode September 2025.
"Kami memperkirakan dengan probabilitas melebihi 90 persen, Fed Fund Rate akan mulai turun besok," ujar Perry dalam konferensi pers DRG September, Rabu (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Perry, ramalan penurunan suku bunga the Fed itu menjadi salah satu pertimbangan pihaknya memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen.
"Itu kita sebagai salah satu pertimbangan yang kami lakukan dalam keputusan penurunan BI Rate pada hari ini," imbuhnya.
Selain itu, alasan lainnya penurunan suku bunga adalah karena dolar yang cenderung stabil dan bahkan cenderung melemah terhadap mata uang dunia maupun Asia. Menurutnya, hal ini akan mendorong stabilitas rupiah.
Dari sisi perekonomian dunia, Perry juga melihat trennya melambat akibat dampak penerapan tarif resiprokal Donald Trump hingga ketidakpastian yang masih tinggi.
Melihat berbagai indikator menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di sebagian besar negara disertai dengan disparitas pertumbuhan antarnegara.
Oleh sebab itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia 2025 masih berpotensi lebih rendah dari ramalan sebelumnya sekitar 3 persen.
"Di AS, keyakinan pelaku ekonomi menurun seiring implementasi kebijakan tarif yang berdampak pada melemahnya konsumsi rumah tangga dan naiknya tingkat pengangguran," kata Perry.
Sementara itu, dari sisi domestik, BI melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu makin ditingkatkan agar sesuai dengan kapasitas perekonomian.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester II 2025 akan membaik sehingga secara keseluruhan 2025 akan berada di atas titik tengah kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen.
(ldy/dhf)