BI Setop Publikasi JIBOR Mulai 1 Januari, INDONIA Jadi Pengganti

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) resmi menghentikan publikasi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) mulai besok, Kamis (1/1). Hal itu untuk memperkuat kredibilitas dan keandalan suku bunga acuan rupiah nasional.

JIBOR merujuk pada suku bunga indikasi pinjaman tanpa agunan antarbank yang biasa menjadi acuan bank dalam menentukan suku bunga produk mereka.

Untuk menggantikan JIBOR, BI mendorong pasar keuangan Indonesia untuk menggunakan Indonesia Overnight Index Average (INDONIA), yakni suku bunga acuan Rupiah yang dihitung berdasarkan transaksi aktual pinjam-meminjam antarbank.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan berbasis transaksi aktual, INDONIA dinilai lebih akurat, objektif, dan mencerminkan kondisi likuiditas pasar secara riil. Hal ini merupakan bagian dari reformasi suku bunga acuan yang sejalan dengan praktik terbaik global, guna memperkuat pendalaman pasar keuangan Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Rabu (31/12).

Ramdan memastikan BI telah menyiapkan dengan matang reformasi suku bunga acuan, termasuk memastikan kesiapan pelaku pasar keuangan untuk beralih dari JIBOR ke INDONIA.

INDONIA sendiri telah dipublikasikan sejak 1 Agustus 2018 paralel dengan publikasi JIBOR. Selanjutnya, kebijakan pengakhiran JIBOR diumumkan sejak27 September 2024[1]disertai denganPanduan Transisi Pengakhiran JIBOR[2]yang disusun oleh National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR)[3].

Menurut Ramdan, pelaku pasar secara bertahap telah mengacu pada INDONIA. Survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa nilai kontrak keuangan yang jatuh tempo sebelum 31 Desember 2025 yang menggunakan JIBOR sebagai acuan telah turun 67,7 persen dari sebesar Rp140,37 triliun pada September 2024 menjadi Rp45,28 triliun pada September 2025.

Nilai kontrak yang memiliki fallback rate (telah dinegosiasikan dengan rate yang baru pada saat JIBOR dihapuskan) yang jatuh tempo setelah 31 Desember 2025, meningkat 35,9 persen dari Rp164,48 triliun pada September 2024 menjadi Rp223,76 triliun pada September 2025.

"Seiring dengan peningkatan transparansi pasar, aktivitas transaksi di Pasar Uang Antarbank (PUAB) juga menunjukkan kinerja yang baik. Hingga 19 Desember 2025, rata-rata nilai transaksi pinjam-meminjam antarbank dalam Rupiah mencapai sekitar Rp15,4 triliun per hari, atau sekitar 63,5% dari total transaksi pasar uang," terang Ramdan.

Ramdan menerangkan penggunaan INDONIA sebagai acuan akan mendorong terwujudnya pasar keuangan Indonesia yang modern, kredibel, dan berdaya saing global untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"BI akan terus memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan pelaku pasar dan masyarakat guna memastikan kelancaran reformasi suku bunga acuan. INDONIA dipublikasikan setiap akhir hari transaksi pada halaman depan website Bank Indonesia www.bi.go.id," pungkas Ramdan.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/pta)

Read Entire Article
| | | |