BP AKR Tunda Operasikan SPBU Baru Imbas Kekurangan Stok BBM

3 hours ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 10 Sep 2025 17:23 WIB

BP-AKR memutuskan untuk menunda pengoperasian beberapa SPBU baru lantaran kurangnya stok BBM yang terjadi beberapa pekan terakhir. BP-AKR memutuskan untuk menunda pengoperasian beberapa SPBU baru yang rencananya dibuka tahun ini lantaran kekurangan stok BBM. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Sakti Darma).

Jakarta, CNN Indonesia --

BP-AKR memutuskan untuk menunda pengoperasian beberapa SPBU baru lantaran kurangnya stok BBM yang terjadi beberapa pekan terakhir.

Tahun ini, perusahaan berencana memperluas jangkauan dengan membuka 10 cabang SPBU baru di beberapa wilayah. Namun, dengan kondisi saat ini, realisasi operasinya kemungkinan tertunda.

"Untuk saat ini tentunya kan masih melihat situasi dan kondisi. Kalau misalnya SPBU kami buka pun juga kalau enggak ada barangnya kan juga sayang ya," ujar Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (10/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vanda mengatakan pembangunan SPBU baru telah dilakukan. Kendati demikian, ada beberapa yang belum jadi beroperasi karena stok kosong.

"Sebenarnya kalau misalnya mau dilihat SPBU-nya apakah sudah dibangun, sudah ada. Tinggal dibuka pintunya," jelasnya.

Kendala ini, kata Vanda, sudah disampaikan ke Kementerian ESDM untuk bisa segera mencari solusi. Ia berharap kekurangan stok BBM SPBU perusahaan bisa segera diatasi.

"Itu yang menjadi perhatian kami juga sih dan kami sudah utarakan juga," terangnya.

Stok BBM di beberapa SPBU swasta, seperti Shell dan BP AKR memang tengah kosong sejak akhir Agustus 2025. Sampai saat ini, belum semua SPBU menjual stok BBM lengkap.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah stok BBM SPBU swasta kosong karena terkendala izin impor. Ia menegaskan pemerintah telah memberikan izin sesuai kuota per tahun dan di evaluasi berkala setiap tiga bulan sekali.

Pemerintah, kata Bahlil, sudah memberikan tambahan impor 10 persen dibandingkan kuota tahun lalu meski tak disebutkan besarannya secara detail.

"Kalau 2024 si A mendapat 1 juta, maka 2025 dia mendapat 1,1 juta dan itu sudah kita lakukan," ujarnya ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (29/8).

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

Read Entire Article
| | | |