Bukan Sekedar Gula Tinggi, Berikut Deretan Komplikasi Fatal Diabetes

1 hour ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Diabetes sering dijuluki sebagai "mother of all disease" atau induk dari segala penyakit. Hal tersebut karena diabetes dapat memicu berbagai gangguan serius pada hampir seluruh organ vital tubuh.

Sayangnya, banyak penderita baru menyadari dampaknya ketika kondisinya sudah parah. Padahal, mengenali komplikasi diabetes sejak dini menjadi langkah penting untuk mencegah kerusakan yang lebih berat.

Hal ini disampaikan oleh dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM, dari Mayapada Hospital Tangerang. Ia menjelaskan bahwa diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil (mikroangiopati).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diabetes yang tidak terkontrol, dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil atau mikroangiopati, yang berisiko merusak ginjal, mata, dan saraf," ujarnya dikutip Selasa (28/10).

Menurut dokter Luse, salah satu komplikasi diabetes juga dapat menyerang ginjal atau Nefropati Diabetik, yang sering kali tidak bergejala hingga fungsi ginjal menurun berat.

"Tanda yang muncul biasanya pembengkakan di kaki dan kencing berbusa, bahkan bisa berujung gagal ginjal kronis yang memerlukan cuci darah. Karena itu, pemeriksaan rutin urin dan fungsi ginjal sangat penting," jelasnya.

Selain ginjal, diabetes juga dapat menyerang organ mata melalui kondisi yang dikenal sebagai Retinopati Diabetik. Menurut dr. Luse, gejala awalnya sering diabaikan, seperti penglihatan buram atau munculnya bayangan melayang (floaters).

"Hal ini bisa berujung pada kebutaan permanen jika tidak ditangani. Oleh karena itu, pasien diabetes disarankan periksa mata minimal 1 tahun sekali," paparnya.

Selain mata, diabetes juga dapat merusak saraf Neuropati Diabetik yang membuat pasien kehilangan sensasi di tangan dan kaki. Gejalanya, kata dia, berupa kesemutan, baal, atau rasa terbakar.

"Dan berisiko menyebabkan luka tak terasa hingga infeksi yang bisa berujung amputasi atau dikenal sebagai kaki diabetes," ungkapnya.

Tak hanya pada mata dan saraf, diabetes juga dapat merusak pembuluh darah besar atau makroangiopati yang memicu komplikasi kronis seperti risiko serangan jantung, stroke, serta penyumbatan darah di kaki.

"Pasien diabetes memiliki risiko 2-4 kali lipat lebih tinggi untuk terkena serangan jantung atau stroke. Kondisi fatal ini dapat ditandai dengan gejala nyeri dada, sesak napas, kelemahan mendadak, bahkan dapat berujung pada kematian," ujarnya.

Selain komplikasi kronis, gula darah yang sangat tinggi bisa memicu kondisi gawat darurat seperti Ketoasidosis Diabetik (DKA) pada diabetes tipe 1 dan tipe 2, dengan gejala mual, muntah, napas berbau buah, hingga koma.

Pada diabetes tipe 2 juga bisa terjadi Hiperosmolar Hiperglikemik dengan gejala dehidrasi berat dan penurunan kesadaran. Kedua kondisi ini tidak bisa ditangani di rumah dan harus segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Meski begitu, menurut dr. Luse komplikasi diabetes sebenarnya bisa dicegah dengan rutin memantau gula darah, mengikuti pola makan sehat, dan berobat teratur.

"Sayangnya, banyak pasien datang ke rumah sakit setelah komplikasi muncul, misalnya gagal ginjal atau kebutaan. Diabetes itu bukan hanya soal gula tinggi, tapi penyakit sistemik yang bisa merusak hampir seluruh organ tubuh. Karena itu, deteksi dini dan kontrol ketat sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen," kata dia.

Kabar baiknya, langkah pencegahan diabetes semakin mudah dilakukan, salah satunya dengan bantuan layanan seperti Sugar Clinic Mayapada Hospital, yang menyediakan pmeriksaan skrining diabetes berbasis AI serta tes gula darah (pemeriksaan HbA1c dan Kolesterol) untuk mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes dan menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.

Sugar Clinic Mayapada Hospital tersedia di Jakarta (Kuningan dan Lebak Bulus), Tangerang, Bandung, dan Surabaya.

Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter dan melihat jadwal praktik yang tersedia di aplikasi MyCare, serta mengakses layanan darurat melalui fitur Emergency Call atau dengan menghubungi 150990.

Untuk informasi lengkap seputar layanan di Mayapada Hospital, unduh aplikasi MyCare dan kunjungi fitur Health Articles & Tips. Ada pula fitur Personal Health untuk memantau kebugaran (langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, dan BMI).

(inh)

Read Entire Article
| | | |