Darurat Populasi, Jepang Catat Rekor Angka Kelahiran Terendah

12 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 06 Jun 2025 17:50 WIB

Jepang tembus angka kelahiran terendah sebanyak 686.061 tahun 2024. Ini juga jadi kali pertama angka kelahiran Jepang berada di bawah 700 ribu sejak 1899 silam. Ilustrasi. Jepang tembus angka kelahiran terendah sebanyak 686.061 tahun 2024. (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNN Indonesia --

Penurunan angka kelahiran di Jepang berlangsung lebih cepat dari yang diproyeksikan. Tahun 2024, Jepang bahkan mencatat rekor angka kelahiran terendah.

Kementerian Kesehatan Jepang mencatat 686.061 kelahiran di Jepang pada tahun 2024. Angka ini turun 5,7 persen dari tahun sebelumnya.

Melansir CNN, ini juga menjadi kali pertama bagi Jepang mencatat angka kelahiran di bawah 700 ribu sejak pencatatan dimulai pada 1899 silam. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data juga menunjukkan, tingkat kesuburan Jepang turun ke titik terendah, yaitu 1,15 pada 2014. Angka ini turun dari 1,2 pada tahun sebelumnya.

Menariknya, penurunan angka kelahiran tak beriringan dengan angka pernikahan. Jepang justru mencatat peningkatan angka pernikahan menjadi 485.063 pasangan pada tahun lalu.

Para ahli mengatakan, langkah-langkah pemerintah belum bisa mengatasi meningkatnya jumlah anak muda yang enggan menikah. Sebagian besar kebijakan hanya fokus bagi pasangan yang telah menikah.

Generasi muda semakin enggan menikah atau memiliki anak karena prospek karier yang suram, biaya hidup tinggi, dan budaya perusahaan bias gender yang kerap menyulitkan ibu bekerja.

Populasi Jepang yang kini tercatat sekitar 124 juta jiwa diproyeksikan turun menjadi 87 juta pada tahun 2070, dengan 40 persen di antaranya merupakan populasi berusia di atas 65 tahun.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan ekonomi dan keamanan nasional.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menggambar situasi tersebut sebagai 'situasi darurat yang tidak terlihat'. Ia berjanji untuk mendorong lingkungan kerja yang lebih fleksibel bagi pasangan suami-istri yang ingin memiliki momongan.

Jepang merupakan salah satu negara di wilayah Asia Timur yang berjuang melawan penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua. Korea Selatan dan China telah lama berjuang mengatasi hal yang sama.

Pada Rabu (4/6) lalu, Vietnam juga telah mencabut undang-undang yang membatasi keluarga hanya memiliki dua anak. Padahal, undang-undang ini telah berlaku selama puluhan tahun.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |