Dinkes DKI: 60 Siswa Jakarta Keracunan MBG, Mayoritas karena Bakteri

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut ada 60 siswa sekolah di Jakarta yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Dinkes DKI, Ani Ruspitawati mengatakan bahwa keracunan yang dialami puluhan siswa tersebut diduga disebabkan karena bakteri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian, kalau di Jakarta ada di 10 lokasi. Ada di 10 lokasi, tetapi sebenarnya siswa yang terdampak, yang sampai memerlukan peralatan kesehatan, di kita enggak terlalu banyak," kata Ani. "Ada sekitar 60-an dari seluruh lokasi. Jadi enggak yang sangat besar."

"Secara umum adalah bakteri, sebagian besar penyebabnya bakteri. Kimia enggak ada ya, semuanya bakteri," kata Ani seperti diberitakan detikcom pada Sabtu (4/10).

Ani menyebut Dinkes DKI saat ini tengah mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG). Dari 180 SPPG di Jakarta, tak satu pun yang mengantongi sertifikat tersebut.

"Jadi sekarang kami sedang berkolaborasi, kerjasama dengan SPPG dan MBG, termasuk juga BPSP untuk percepatan penerbitan SLHS. Jadi secara masif kami akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulang," kata Ani.

"Sebetulnya dulu ketika awal dibangun kami sudah bikin, nanti kami akan melakukan inspeksi lagi, lalu ada percepatan supaya mereka segera menyesuaikan dengan persyaratan SLHS, sehingga kami bisa menerbitkan SLHS-nya," lanjutnya.

Ani menegaskan Pemprov DKI akan terus mendukung penuh program MBG termasuk melakukan pengawasan agar kejadian keracunan tidak terulang.

"Kami melakukan pelatihan terhadap penanggung jawab dari SPPG-nya dan juga terhadap penjamah makanannya. Ada targetnya sekitar 8 ribu orang akan kami latih terus gitu, supaya bisa mengelola data laksana di SPPG-nya masing-masing dengan lebih baik," jelasnya.

Kasus keracunan akibat mengkonsumsi MBG tengah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membeberkan total ada 6.517 orang menjadi korban keracunan akibat mengkonsumsi MBG sejak diluncurkan pada Januari 2025.

Dadan mengungkap penyebab maraknya kasus siswa keracunan usai mengkonsumsi MBG dalam dua bulan terakhir dipicu SPPG atau dapur MBG tidak mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP).

Ia lantas mencontohkan dalam beberapa kasus keracunan MBG disebabkan pihak SPPG membeli bahan baku sejak H-4 pengolahan. Padahal, aturan yang ditetapkan mewajibkan pembelian bahan baku pada H-2.

Selain itu, Dadan menyebut dari hasil investigasi di Bandung, Jawa Barat, ditemukan juga proses memasak hingga pengiriman yang melewati ketentuan hingga lebih dari 6 jam.

"Optimalnya di 4 jam (durasi memasak ke pengiriman). Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 dan kemudian di delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang jam 12 lebih," tuturnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/10).

Sebagai tindak lanjut, Dadan menyebut Presiden Prabowo akan mengeluarkan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Makan Bergizi. Perpres tersebut tengah dirancang dan ditargetkan rampung pekan ini.

(fby/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |