DPR Sepakati Asumsi Makro RAPBN 2026, Sri Mulyani Kutip Pesan Prabowo

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah bersama DPR resmi menyepakati asumsi makro Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2026.

Kesepakatan ini diketok usai pengambilan keputusan di tingkat panitia kerja, yakni Panja Pertumbuhan, Panja Penerimaan, dan Panja Defisit. Ketiga panja itu melibatkan DPR RI dan perwakilan pemerintah. Hasilnya dibawa dalam Rapat Kerja bersama pemerintah sore ini.

"Apakah Menteri Keuangan (Sri Mulyani), Kepala Bappenas (Rachmat Pambudy), Gubernur BI (Perry Warjiyo), dan Ketua OJK (Mahendra Siregar) menyetujui laporan panja?" tanya Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun dalam Raker di Jakarta Pusat, Senin (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan persetujuan dari pihak pemerintah, Gubernur BI, dan Ketua DK OJK, maka semua kesimpulan panja, yaitu (Panja) Pertumbuhan, Penerimaan, dan Defisit disetujui pada rapat sore hari ini," tegasnya.

Asumsi makro RAPBN 2026 mirip dengan Kerangka Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF). Misalnya, pertumbuhan ekonomi tahun depan yang ditargetkan di kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen.

Begitu pula perkiraan inflasi sebesar 1,5 persen-3,5 persen; nilai tukar rupiah Rp16.500-Rp16.900 per dolar AS; serta tingkat suku bunga surat berharga negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,6 persen-7,2 persen

Di lain sisi, pemerintah dan DPR RI menyepakati target sasaran pembangunan nasional. Ini mencakup tingkat pengangguran terbuka 4,44 persen-4,96 persen; tingkat kemiskinan 6,5 persen-7,5 persen; kemiskinan ekstrem 0 persen-0,5 persen; serta indeks gini rasio 0,377-0,380. Angka-angka itu sesuai dengan KEM-PPKF.

"Izinkan kami untuk menyampaikan quote dari Bapak Presiden Prabowo, 'The Greatest Good for The Greatest Many'. Adalah kita berharap bahwa APBN ini akan menciptakan greatest good for the greatest many," ucap Sri Mulyani mewakili pemerintahan Presiden Prabowo.

"Dengan persetujuan hari ini, kami nanti akan menyusun RAPBN (2026) dan Nota Keuangan yang akan disampaikan oleh Bapak Presiden (Prabowo) pada 16 Agustus 2025," tuturnya selepas Rapat Kerja.

Asumsi makro RAPBN 2026:

a. Pertumbuhan ekonomi: 5,2 persen-5,8 persen
b. Inflasi: 1,5 persen-3,5 persen year on year (yoy)
c. Nilai tukar rupiah: Rp16.500-Rp16.900 per dolar AS
d. Tingkat suku bunga SBN 10 tahun: 6,6-7,2 persen

Target pembangunan:

a. Tingkat pengangguran terbuka (TPT): 4,44-4,96 persen
b. Tingkat kemiskinan: 6,5 persen-7,5 persen
c. Kemiskinan ekstrem: 0 persen-0,5 persen
d. Indeks gini rasio: 0,377-0,380

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
| | | |