Duduk Perkara Penembakan Kapal Nelayan di Sumsel Versi TNI AL

10 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

TNI Angkatan Laut (TNI AL) buka suara terkait aksi penembakan kapal nelayan di perairan wilayah Tanjung Jabung, Palembang, Sumatera Selatan.

Diketahui, peristiwa tersebut turut terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @kasadaraceh.

"TNI Angkatan Laut membenarkan adanya penembakan dengan peluru karet terhadap nelayan di perairan wilayah Tanjung Jabung Palembang, seperti yang ramai diberitakan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul dalam keterangannya, Rabu (16/7).

Tunggul menerangkan peristiwa bermula saat KRI Sutedi Senoputra-378 (KRI SSA-378) melaksanakan patroli di sekitar Perairan Tenggara Tanjung Jabung pada Sabtu (12/7) sekitar pukul 12.45 WIB.

Pada kontak di radar dan AIS terlihat nama TB Karya Pasific 2229 yang membawa kapal tongkang TK. Pasific Star 8615 dengan muatan batubara.

Tak jauh dari situ, terlihat kontak tiga kapal nelayan kecil sedang menambatkan tali di buritan tongkang, sehingga diduga ada tindakan ilegal.

Selanjutnya, KRI SSA-378 melakukan pengejaran terhadap dua kapal nelayan yang tidak kooperatif berupaya melarikan diri yaitu KM Aqshal dan KM Aqshal 2.

Tim patroli kemudian memerintahkan dua kapal itu untuk merapat ke KRI dengan menggunakan pengeras suara. Namun KM Aqshal menambah kecepatan dan mengarahkan haluannya untuk menabrak KRI.

"Selanjutnya KRI SSA-378 melepaskan tembakan peringatan pertama menggunakan peluru hampa namun KM Aqshal tidak mengindahkan instruksi tersebut, sementara di saat bersamaan KM Aqshal 2 terus melarikan diri menuju daratan," ucap Tunggul.

KRI SSA-378 menerjunkan tim Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) 1 untuk pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) ke KM Aqshal 2 dengan melepaskan tembakan peringatan. Namun KM Aqshal 2 mencoba untuk menabrakkan kapalnya.

Tim VBSS 1 lantas melepaskan tembakan dengan peluru karet sebanyak lima butir ke arah KM Aqshal 2. Tapi KM Aqshal 2 yang berawak lima ABK itu tetap menambah kecepatan ke arah daratan dengan kondisi satu orang terkena peluru karet.

"Kemudian, tim VBSS 2 laksanakan Jarkaplid terhadap kapal terdekat yaitu KM Aqshal dengan melepaskan 15 butir peluru karet. KM Aqshal berhasil diamankan dan dikawal merapat ke lambung kanan KRI, dengan kondisi ABK empat personel, di mana tiga ABK terkena peluru karet dan mengalami luka ringan," tutur Tunggul

"Saat dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap KM Aqshal, ditemukan bekas obat-obatan yang telah terpakai (diduga obat-obatan psikotropika). Selanjutnya, KM Aqshal dikawal menuju Lanal Bangka Belitung untuk proses hukum lebih lanjut," imbuhnya.

Tunggul mengungkapkan dari hasil pendalaman terhadap KM Aqshal di Lanal Bangka Belitung diketahui ada ABK ternyata positif mengonsumsi narkoba.

"Pengakuan ABK menyatakan benar bahwasanya menggunakan Pukat Trawl, dan KM Aqshal tanpa dokumen," ujarnya.

Lebih lanjut, Tunggul menegaskan penembakan yang dilakukan prajurit itu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"TNI AL juga menegaskan bahwa tindakan yang diambil oleh prajurit di lapangan saat peristiwa terjadi sudah sesuai dengan Prosedur Tetap Kamla tahun 2009 terkait penghentian dan pemeriksaan kapal mencurigakan," katanya.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |