CNN Indonesia
Jumat, 20 Jun 2025 08:46 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan belum ada pembahasan soal pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia.
"Nggak (bahas PLTN), kayaknya nggak bahas," ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi di Jakarta, Kamis (19/6) seperti dikutip dari Antara.
Eniya menyampaikan yang mendampingi Presiden ke Rusia, selain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, adalah Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Tri Winarno, yang juga merupakan Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) atau Organisasi Pelaksana Program Energi Nuklir, Eniya menyampaikan terdapat perubahan setelah dirinya berdiskusi dengan Kementerian Sekretariat Negara.
Kemensetneg, kata dia, meminta agar pembentukan pelaksana program energi nuklir berbentuk peraturan presiden (perpres), bukan keputusan presiden (kepres) sebagaimana yang telah dirancang selama ini.
"Dari situ konsepnya perpres itu pengaturannya, nanti misalnya lokasinya ditentukan, operasionalnya seperti apa, itu pengaturan simpelnya dulu, di dalamnya baru ada pokja-pokja (kelompok kerja) yang nanti menentukan lokasi dan menentukan proses apakah ini lelang atau pemerintah," ujarnya lagi.
Presiden Prabowo melakukan lawatan ke Rusia pekan ini. Ia akan melakukan sejumlah kegiatan di Rusia.
Salah satunya, melakukan pertemuan bilateral bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada Jumat (20/6), Kepala Negara dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.
Forum bergengsi ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan ekonomi global.
(agt)