Grab Kontribusi Rp16,3 M Buat Bantu Makan Bergizi Gratis

17 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Grab Indonesia menggelontorkan dana sebesar US$1 juta atau setara Rp16,3 miliar (asumsi kurs Rp16.303 per dolar AS) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dukungan dari Grab ini telah dilaksanakan sejak September 2024 dan dirancang berlangsung minimal selama satu tahun.

"Kami mendukung program pemerintah dengan Makan Bergizi Gratis. Itu sudah kami mulai dari bulan September tahun lalu. Dan program kami ini kami tidak one off, kami memastikan itu continue dan minimum satu tahun," kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam forum diskusi bersama media di Restoran Kembang Goela, Jakarta Selatan, Jumat (13/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Neneng menjelaskan program dukungan Grab ini telah menjangkau lebih dari 20 sekolah dengan lebih dari 4.000 murid, 500 guru, serta menggandeng lebih dari 20 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi.

Ia menyebut pihaknya memastikan para penyedia makanan yang terlibat telah melalui proses kurasi dan pelatihan agar sesuai dengan standar Badan Gizi Nasional (BGN).

"Setelah dikurasi, di-train, setelah memastikan bahwa sesuai dengan standar BGN. Kalau mereka ada juga sih yang tidak mau di-training, ya sudah kita pindah ke yang mau di-training dan mau maju. Dan rata-rata pendapatan dari UMKM itu naik lebih dari 3 kali. Ada yang 10 kali, ada yang 5 kali, tergantung. Mereka happy banget dengan seperti ini," ujar Neneng.

Program MBG yang didukung oleh Grab juga mencakup anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan. Ia mengklaim Grab menjadi institusi pertama di Indonesia yang menjalankan inisiatif ini untuk kelompok tersebut.

"Kami juga menjadi yang pertama di Indonesia yang melaksanakan program MBG untuk anak-anak kebutuhan khusus. Itu ada di Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang," kata Neneng.

Untuk mendukung transparansi dan efisiensi operasional, Grab menerapkan sistem berbasis teknologi dari hulu ke hilir.

Proses pemesanan makanan dilakukan oleh sekolah, diteruskan ke merchant yang berbelanja melalui GrabMart, dan pengantaran menggunakan GrabBike atau GrabCar.

"Untuk kami memastikan bahwa tidak ada dusta di antara kita, jadi semuanya transparan," ujar Neneng.

Di sisi pengawasan, Grab memasang kamera CCTV di area dapur, penyajian, dan serah terima makanan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang berlaku. Sistem ini menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi penggunaan alat pelindung seperti sarung tangan plastik, serta mendeteksi keberadaan manusia dan hama.

"Dengan teknologi AI dan CCTV kita bisa mendeteksi mereka pakai sarung tangan plastik. Terus sudah gitu, kita juga melihat bisa deteksi manusia. Kemarin waktu kita bawa teman-teman dari Yayasan Inklusi Pelita Bangsa yang kita kerja sama, itu kalau pakai maskernya misalnya contoh, kita paham bisa kelihatan," kata Neneng.

Dalam salah satu demonstrasi, Grab menempatkan mainan tikus untuk menguji kemampuan deteksi CCTV terhadap hama. Hasilnya, sistem mampu mendeteksi objek tersebut dengan akurasi tinggi baik dalam kondisi bergerak maupun diam.

"Jadi ini adalah real-time monitoring yang kami lakukan dari kompensator kami. Jadi, senang banget gitu loh saya kalau cerita ini karena ini end-to-end dan menggunakan teknologi," ujar Neneng.

Adapun program MBG dari Grab telah berjalan di sejumlah daerah seperti Gombong (Kebumen), Kulon Progo (Jawa Tengah), Langowan (Manado), Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

(del/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |