CNN Indonesia
Selasa, 22 Jul 2025 19:19 WIB
Gunung Api Ili Lewotolok saat erupsi beberapa waktu lalu. (Antara Foto/Aken Udjan)
Kupang, CNN Indonesia --
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT erupsi pada Selasa (22/7) sore.
Saat erupsi semburan abu vulkanik mencapai 500 meter di atas puncak gunung.
Erupsi tersebut dikonfirmasi Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel terjadi pada pukul 17.41 wita melalui laporan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
"Telah terjadi erupsi G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 22 Juli 2025 pukul 17:41 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 1.923 m di atas permukaan laut)," kata Yeremias.
Dia menyebut saat erupsi kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5,6 mm dan durasi ± 48 detik," jelasnya.
Yeremias menerangkan Gunung Ili Lewotolok yang terletak di antara Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur memiliki tinggi 1.423 meter di atas permukaan laut. Gunung tersebut kini telah berstatus siaga atau level III.
Pada status siaga atau level III PPGA telah mengeluarkan larangan agar masyarakat tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, kata Yeremias, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur Laut.
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah G. Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktivitas gunung api yang sedang dalam fase erupsi," ujar Yeremias yang melaporkan dari PPGA di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape.
Suara dentuman keras tersebut dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.
(eli/kid)
