Jakarta, CNN Indonesia --
Jaecoo yang menjadi bagian dari Chery Group mengklaim sebagai salah satu merek premium asal China di Indonesia. Namun begitu, hal ini tak serta-merta membuat perusahaan memosisikan diri untuk selalu menyasar konsumen kelas atas.
Melalui produk terbaru J5 EV, perusahaan justru terkesan menghadirkan produk ramah di kantong yang harganya mendekati mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil ini hadir dalam dua varian yang dijual untuk seribu pembeli pertama, yakniRp249,9 juta dan Rp299,9 juta. Harga ini cukup terjangkau untuk sebuah SUV listrik lima penumpang, bahkan lebih murah dari kembarannya, Chery E5 Pure Rp369,9 juta dan E5 Rp399,9 juta, hingga kompetitornya pada kelas yang sama.
Sebagai perbandingan, calon rival dari J5 EV pada segmen SUV listrik adalah Hyundai Kona Electric yang dibanderol Rp516 juta hingga Rp629,4 juta, dan BYD Atto 3 dengan harga Rp390 juta dan Rp520 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan banderol LCGC termurah saat ini adalah Rp138 jutaan hingga tembus Rp202 jutaan.
Zeng Shuo, Presiden Direktur of Chery Group Indonesia, mengungkap penetapan harga J5 EV yang terkesan 'murah' atau dilego Rp200 jutaan menjadi strategi agar brand Jaecoo semakin dikenal luas masyarakat Indonesia.
"Kami sudah laku popular di Eropa, tapi kami masuk ke Indonesia masih baru. Kami baru, sehingga perlu hubungan baik dengan konsumen. Sekarang EV market masih ada orang khawatir coba merek baru, atau khawatir seperti resale value seperti apa," kata Zeng di Jakarta, Senin (3/11).
"Jadi [kami kasih ke] konsumen langsung harga yang cocok, jadi konsumen tidak usah khawatir terlalu banyak, bisa coba dulu, saya percaya diri resale value J5 ini akan bagus," ucapnya lagi.
Menurutnya kehadiran J5 EV tak hanya akan berdampak baik kepada perusahaan, tetapi juga terhadap pasar mobil listrik Tanah Air secara keseluruhan. Ia meyakini mobil ini akan menjadi pilihan baru buat konsumen.
"Jadi Jaecoo kasih opsi baru untuk masyarakat yang suka SUV klasik, ikonik desain," ucap Zeng.
Secara terpisah, Country Director Jaecoo Indonesia Max Zhou menyebut J5 EV menjadi bagian atas perjalanan penting perusahaan untuk berkompetisi pada segmen elektrifikasi di Indonesia. Menurutnya, meski masuk ke dalam kategori mobil yang mengincar segmen B, tetapi banderol mobil ini dirasa sangat terjangkau.
"SUV listrik ini masuk dalam kategori B Class EV SUV, namun ditawarkan dengan rentang harga A Class yang sangat kompetitif," kata dia.
J5 EV merupakan mobil listrik dengan dimensi panjang 4.380 mm, lebar 1.860 mm, tinggi 1.650 mm, dan ground clearance 200 mm.
Pada sektor tenaga, J5 EV ditenagai motor listrik 155 kW (210 PS) dengan torsi puncak 288 Nm, yang menawarkan akselerasi instan responsif. Kemudian baterai 60,9 kWh memberikan jarak tempuh hingga 461 km dalam sekali pengisian daya (berdasarkan standar NEDC).
Lalu pengisian fast charging 130 kW memungkinkan pengisian 30-80 persen hanya dalam 28 menit.
J5 turut dilengkapi 17 Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), 6 buah airbags dan kamera 540 derajat HD panoramic view untuk memudahkan pengendara mendeteksi blindspot saat bermanuver di jalan sempit.
(ryh/dmi)


















































