Harga Minyak Menguat Usai AS Kembali Cegat Lagi Kapal Tanker Venezuela

2 hours ago 7

CNN Indonesia

Senin, 22 Des 2025 11:13 WIB

Harga minyak mentah dunia menguat pada Senin (22/12) setelah AS mencegat kembali sebuah kapal tanker Venezuela pada akhir pekan lalu. Harga minyak mentah dunia menguat pada Senin (22/12) setelah AS mencegat kembali sebuah kapal tanker Venezuela pada akhir pekan lalu. (Foto: Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Senin (22/12) setelah Amerika Serikat (AS) mencegat sebuah kapal tanker Venezuela pada akhir pekan lalu.

Ini merupakan kapal kedua Venezuela yang disita AS. Perkembangan geopolitik tersebut memicu kembali kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan global.

Mengutip Reuters, harga minyak kontrak berjangka Brent naik 44 sen atau 0,73 persen menjadi US$60,91 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 40 sen atau 0,71 persen ke level US$56,92 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan harga minyak ini dipicu rangkaian perkembangan geopolitik dalam beberapa hari terakhir. Analis IG, Tony Sycamore menyebut sentimen pasar berubah sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan blokade total terhadap kapal tanker minyak Venezuela yang disanksi.

Selain itu, laporan serangan drone Ukraina terhadap kapal armada bayangan Rusia di Laut Mediterania turut menambah ketegangan geopolitik. Kondisi tersebut dinilai memperkecil harapan tercapainya kesepakatan damai Rusia-Ukraina dalam waktu dekat.

"Pasar mulai kehilangan harapan bahwa perundingan damai Rusia-Ukraina yang dimediasi AS akan menghasilkan kesepakatan yang bertahan lama dalam waktu dekat," kata Sycamore.

Menurutnya, perkembangan tersebut membantu menahan tekanan dari kekhawatiran kelebihan pasokan minyak global. Faktor teknikal juga berperan setelah pergerakan harga pekan lalu dinilai sebagai penurunan semu.

Pada pekan lalu, harga Brent dan WTI masing-masing turun sekitar 1 persen, setelah anjlok sekitar 4 persen pada pekan sebelumnya. Penurunan tersebut mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap melimpahnya pasokan minyak dunia.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Read Entire Article
| | | |