Jakarta, CNN Indonesia --
Harvey Weinstein divonis bersalah atas satu perkara pelecehan seksual dalam persidangan ulang kejahatan seksualnya di New York pada Rabu (11/6).
Dalam sidang dengan juri mayoritas perempuan, Weinstein dinyatakan bersalah atas pelecehan seksual terhadap Miriam Haley, tapi ia dibebaskan dari tuduhan pelecehan terhadap Kaja Sokola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Variety pada Rabu (11/6) memberitakan juri tidak dapat mencapai keputusan bulat atas tuduhan ketiga yang melibatkan Jessica Mann. Sehingga, juri akan melanjutkan musyawarah pada Kamis (12/6) pagi.
Putusan parsial itu muncul setelah persidangan sepekan yang dimulai sejak April 2025 saat tiga perempuan bersaksi tentang dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mantan maestro Hollywood tersebut.
Weinstein menghadapi dua tuduhan melakukan tindakan seksual kriminal tingkat pertama dan satu tuduhan pemerkosaan tingkat ketiga.
Sebelum putusan itu, Weinstein sendiri berbicara di pengadilan, mendesak hakim untuk menyatakan pembatalan persidangan karena beberapa juri melaporkan ketegangan yang sedang berlangsung di ruang musyawarah.
"Ini adalah hidup saya yang dipertaruhkan," kata Weinstein kepada Hakim Curtis Farber, seraya menambahkan, "Saya tidak mendapatkan persidangan yang adil."
Weinstein kemudian mengatakan kepada hakim, "Anda membahayakan saya, Yang Mulia."
Ketua juri dalam persidangan ulang Weinstein sebelumnya memberi tahu hakim bahwa ketegangan tetap tinggi selama musyawarah dan meminta pertemuan pribadi dengan hakim dan pengacara untuk membahas situasi tersebut.
Di pengadilan, Farber menyampaikan pernyataan ketua juri, yang menyatakan bahwa ada pertikaian di antara para juri dan bahwa ketua juri "tidak akan mengubah posisinya - apa pun posisinya itu."
Pada sidang 2020, Weinstein dinyatakan bersalah atas pelecehan seksual terhadap Haley dan Mann. Ia menjalani hukuman 23 tahun di New York hingga putusan tersebut dibatalkan pada April 2024.
Weinstein mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan dalam persidangan ulangnya; baik Haley maupun Mann kembali bersaksi melawannya.
Dalam kesaksian mereka, Haley menuduh bahwa Weinstein melakukan pelecehan seksual terhadapnya di apartemennya pada 2006, sementara Mann menuduhnya memerkosanya di sebuah hotel pada 2013.
Sokola, yang tidak bersaksi dalam persidangan Weinstein 2020, pertama kali diidentifikasi oleh jaksa penuntut selama argumen pembukaan pada akhir April 2025. Sebelumnya, ia disebut sebagai Saksi Pengadu No. 3.
Dalam kesaksiannya, Sokola menguraikan dua dugaan penyerangan seksual oleh Weinstein: satu pada 2002, saat ia berusia 16 tahun, dan satu lagi di sebuah hotel di Manhattan pada 2006 - yang terakhir adalah insiden yang menyebabkan Weinstein didakwa dalam persidangan ulang.
Dalam pernyataan tertulis setelah putusan yang beragam, Sokola mengatakan bahwa ia "lega" bahwa Weinstein "akan dimintai pertanggungjawaban atas beberapa kejahatannya."
"Harvey Weinstein akan tetap berada di balik jeruji besi dan itu adalah sebuah kemenangan," katanya.
"Mengungkapkan diri adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan. Saya membagikan kisah saya di depan umum, saya bersaksi di bawah sumpah, dan saya menghidupkan kembali trauma saya, semuanya dengan mengorbankan diri saya sendiri - agar dunia mengetahui kebenarannya."
Di luar gedung pengadilan, Haley mengatakan kepada wartawan, "Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya sangat berterima kasih kepada juri."
"Pembela membuat suasana yang sangat mengganggu dan kacau sejak awal persidangan ini, yang saya kira dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian juri dari fakta yang tidak dapat disangkal. Dan saya sangat bersyukur bahwa mereka menyadari omong kosong itu."
Weinstein saat ini masih menjalani hukuman penjara 16 tahun terpisah menyusul hukuman pemerkosaannya tahun 2022 di Los Angeles.
(chri)