CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 16:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Indonesia berjanji menambah impor dan investasi ke Amerika Serikat (AS) hingga US$34 miliar atau sekitar Rp551 triliun (asumsi kurs Rp16.206,38 per dolar AS) menjelang tenggat waktu lobi tarif dagang Presiden AS Donald Trump.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sudah rapat dengan importir dan BUMN. Dia memastikan akan ada penambahan belanja Indonesia terhadap barang-barang AS.
"Trade defisit Amerika terhadap Indonesia US$19 miliar, tetapi yang kita offer pembelian kepada mereka itu jumlahnya melebihi, yaitu US$34 miliar," ujar Airlangga pada jumpa pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga belum mau membeberkan detail rencana belanja dan investasi Indonesia di AS. Dia hanya membeberkan US$15,5 miliar di antaranya berupa pembelian energi dari AS.
Tentang sektor-sektor lainnya, dia masih merahasiakan. Menurut Airlangga, semua akan dibuka usai pertemuan perusahaan-perusahaan Indonesia dan AS pekan depan.
"Nanti tunggu tanggal 7 pada saat penandatanganan. Sekarang kan belum ditandatangani," ujarnya.
"Belum tentu," jawab Airlangga saat ditanya apakah tarif dagang untuk Indonesia juga ditentukan pada 7 Juli.
Indonesia dijatuhi tarif dagang 32 persen oleh Presiden AS Donald Trump. Tarif itu berlaku bagi semua barang yang masuk ke AS dari Indonesia. Tarif itu di luar tarif 10 persen yang berlaku bagi semua negara.
Trump menunda penerapan tarif 32 persen untuk sementara. Dia membuka pintu negosiasi bagi Indonesia. Tenggat waktu negosiasi hampir selesai, yaitu 8 Juli 2025.
Tetangga Indonesia, Vietnam, telah mencapai kesepakatan dengan AS. Mereka lolos dari tarif 46 persen yang sebelumnya ditetapkan Trump.
Vietnam hanya mendapatkan tarif 20 persen. Namun, ada tarif 40 persen bagi barang-barang negara lain yang dikirim melalui Vietnam ke AS.
"Kehormatan besar bagi saya mengumumkan saya baru saja membuat kesepakatan dagang dengan Republik Sosialis Vietnam," ucap Trump di media sosial Truth, dilansir Reuters, Kamis (3/7).
(dhf/sfr)