CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jun 2025 11:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Angkatan Udara Israel melaporkan sejumlah drone telah ditembakkan dari Yaman pada Sabtu (14/6) pagi ke Negeri Zionis. Tiga drone diklaim berhasil ditembak jatuh oleh pasukan Israel.
Al Jazeera melaporkan drone yang kemungkinan diluncurkan oleh kelompok milisi Houthi itu berhasil dicegat dan tidak sampai memicu sirene di Israel.
Belum ada keterangan dari Houthi mengenai serangan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel meluncurkan serangan ke Iran, Jumat (13/6) dini hari. Tel Aviv menargetkan fasilitas nuklir, program senjata nuklir, program persenjataan rudal balistik, hingga ilmuwan nuklir Iran.
Serangan Israel ke Iran juga menyasar sejumlah pejabat penting. Kepala IRGC Hossein Salami; Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri; hingga penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Shamkhani, tewas dibunuh Israel.
Khamenei telah bersumpah akan membalas serangan Israel ini. Pada hari yang sama, Iran meluncurkan ratusan drone ke Israel, meski sebagian besar dicegat oleh Tel Aviv dan Yordania.
Tak berhenti, Iran kini mulai menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel. Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan pihaknya menargetkan puluhan titik di Israel, termasuk situs militer dan pangkalan udara.
Iran memiliki proksi di Timur Tengah yang kerap mendapat bantuan Teheran dalam perang melawan Israel. Proksi itu bernama Poros Perlawanan, yang mencakup milisi Hamas Palestina, Houthi Yaman, Hizbullah Lebanon, dan sejumlah milisi di Irak.
Sejak Israel melancarkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023, Iran dipercaya memasok persenjataan bagi proksinya tersebut. Selama agresi Israel, milisi-milisi bekingan Iran ini terus menggempur Israel dengan alasan bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina.
Meski begitu, sejauh ini proksi Iran belum terlihat ikut membantu Teheran dalam perang kali ini.
Seorang pejabat Hizbullah pada Jumat sempat mengatakan bahwa mereka tidak akan melancarkan serangan secara sepihak terhadap Israel sebagai respons atas serangan Negeri Zionis ke Iran.
Ucapan ini tampaknya mengindikasikan bahwa Hizbullah menunggu lampu hijau dari Iran untuk bergerilya. Meski tak menyerang Israel, Hizbullah telah mengutuk keras serangan Tel Aviv terhadap Iran.
(blq/mik)