IEE Series 2025 Dorong Transformasi Industri Hijau Indonesia

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025 resmi dibuka dengan mengusung tema "Sustainability for Industrial Transformation".

Ajang yang berlangsung selama dua pekan pada 10-13 September dan 17-20 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta ini menjadi penegasan bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar tujuan, melainkan katalis utama yang mendorong transformasi industri nasional.

Kebutuhan akan inovasi teknologi yang mendukung keberlanjutan transformasi industri semakin mendesak seiring pesatnya pembangunan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertumbuhan sektor konstruksi yang stabil 5-6 persen per tahun dan proyeksi urbanisasi mencapai 65 persen pada 2050 menuntut solusi pembangunan yang lebih efisien, rendah emisi, dan ramah lingkungan. IEE Series 2025 hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan mempertemukan teknologi global dan kebutuhan Indonesia.

"Melalui inovasi, kolaborasi, dan ruang komunikasi terkait perkembangan teknologi, regulasi serta isu nasional, kami berharap IEE Series menjadi ajang internasional yang mempertemukan teknologi global dengan kebutuhan Indonesia," ujar Country Manager Pamerindo Indonesia, Lia Indriasari dalam keterangan tertulis.

Melalui IEE Series 2025, lanjut Lia, berbagai teknologi mutakhir seperti alat berat bertenaga listrik, material rendah karbon, dan sistem manajemen sumber daya yang cerdas dihadirkan untuk menjawab tantangan tersebut, sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan Indonesia.

"Pameran ini adalah platform nyata untuk menciptakan industri hijau, memperkuat pembangunan yang lebih berkelanjutan, serta mendukung misi Net Zero Emissions 2060," ungkapnya.

Dalam gelaran pada minggu pertama 10-13 September 2025, Construction & Engineering Week menghadirkan lima sektor utama, yakni konstruksi, material bangunan, beton & teknologi, pengelolaan air dan limbah, serta manajemen bencana dan perlindungan sipil.

Seluruhnya terwakili dalam pameran Construction Indonesia, Concrete Show South-East Asia, Building Systems & Automation Indonesia, Water Indonesia, serta ADEXCO (Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference). Lebih dari 600 perusahaan dari 40 negara ambil bagian, menampilkan teknologi terkini.

Pada area main outdoor JIExpo Kemayoran di minggu pertama ini dipenuhi dengan berbagai variasi alat berat mulai dari mini excavator, wheel loader, industrial lift, hingga truk pendukung konstruksi seperti dump-truck maupun firefighter.

Di area ini, pengunjung juga dapat menyaksikan langsung deretan produk unggulan dari United Tractors bersama Triatra, Gaya Makmur Tractors & Gaya Makmur Mobil, Altrak 1978 & Berca Mandiri Perkasa, Zoomlion Indonesia Heavy Industry, Traktor Nusantara, Aver Asia, Equipindo Perkasa, SDLG Indonesia Machinery, Sunhunk - Daswell, Mercedes-Benz Truck (DCVI), MC Group-Shacman hingga Hexindo.

Brand-brand tersebut menyuguhkan pameran alat berat ramah lingkungan, mulai dari EV Truck, EV Wheel Loader, hingga Dump Truck biodiesel. Hexindo bahkan meluncurkan eAUMAN C, truk listrik perdana mereka di Indonesia.

Tak hanya itu, sejumlah perusahaan kabel global seperti Prysmian dan Supreme Cable juga memperkenalkan teknologi ramah lingkungan, mulai dari eco cable berbahan daur ulang hingga solar cable dan turbin angin tahan iklim ekstrem.

Kedua produk tersebut sangat cocok untuk digunakan di negara Indonesia yang memiliki perubahan iklim cukup ekstrim, dan telah diterapkan di proyek pembangkit listrik tenaga angin di Sulawesi.

Diskusi dan Edukasi Keberlanjutan

Selain pameran, berlangsung pula diskusi seperti Construction Talk bertema "Smart Building Integration and Electrical Grid" yang membahas efisiensi energi dan otomatisasi berbasis smart grid, IoT, dan AI.

Diskusi ini menghadirkan narasumber dari Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI), Asia Pacific Urban Energy Association (APUEA), Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI), serta Green Building Council Indonesia (GBCI).

Kemudian Workshop dari Green Product Council Indonesia (GPCI) turut mengupas pentingnya Life Cycle Assessment (LCA) serta penerapan ekonomi sirkular dengan prinsip 5R (refuse, reduce, reuse, repurpose, recycle).

Vice Chief Operating Officer GPCI, Mochamad F. Dahlan mengatakan, saat ini menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia untuk beralih pada produk ramah lingkungan.

Di luar pameran teknologi, IEE Series 2025 juga bekerjasama dengan Repair Project yang mengubah sampah plastik Sungai Citarum menjadi papan tahan lama yang kemudian menjadi bahan plakat, podium panggung, hingga furnitur yang digunakan di area pameran.

Selain itu, IEE Series 2025 juga menegaskan inisiatif keberlanjutannya di industri MICE melalui kerja sama dengan Rappo untuk mengolah sisa materi pameran tahun sebelumnya, seperti banner, menjadi merchandise dan decking-tiles.

Semua inovasi keberlanjutan, seminar-seminar bertopik kemajuan ekosistem hijau, serta kolaborasi dan edukasi terkait keberlanjutan ini bisa disaksikan secara langsung selama dua pekan IEE Series 2025.

Para peserta dan pengunjung dapat menghadiri rangkaian IEE Series 2025 secara gratis pada 10-13 September dan 17-20 September 2025. Selain itu, seluruh konten juga bisa diakses secara virtual melalui IEE VExpo di https://vexpo.iee-series.com/.

(ory/ory)

Read Entire Article
| | | |