Ilmuwan China Berhasil Bikin Jantung Manusia Berdetak di Embrio Babi

9 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim peneliti di China melaporkan mereka berhasil membuat sel jantung manusia mampu berdetak di embrio babi untuk pertama kalinya dalam sejarah ilmu pengetahuan.

Uji coba ini merupakan dalam rangka pengembangan khimaira atau makhluk silang hewan-manusia dengan cara menumbuhkan sel manusia pada embrio hewan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuannya adalah agar hewan itu bisa memproduksi organ manusia yang kemudian bisa ditransplantasikan ke manusia yang membutuhkan, sebagai alternatif cara menghadapi kekurangan transplantasi organ yang terjadi secara global.

Diberitakan Nature pada Jumat (13/6), sekelompok peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi perkembangan Lai Liangxue dari Guangzhou Institutes of Biomedicine and Health, Chinese Academy of Sciences, memaparkan temuan itu di pertemuan tahunan International Society for Stem Cell Research di Hong Kong, beberapa hari lalu.

Dalam pemaparan, tim Liangxue menyebut berhasil menumbuhkan sel jantung manusia pada embrio babi. Embrio babi itu bahkan bertahan hidup selama 21 hari, dan jantung manusia yang masih mini itu juga sempat berdetak.

Proses penumbuhan organ tersebut dilakukan dengan cara menyuntikkan sel punca atau stem cell, dalam hal ini adalah sel punca jantung manusia, ke embrio babi yang dijadikan percobaan.

Babi digunakan sebagai spesies donor karena memiliki ukuran dan anatomi organ yang sebanding dengan manusia, kata Lai Liangxue.

Sel punca itu dimasukkan ke dalam embrio babi pada fase morula atau tahap perkembangan awal pada embrio, segera setelah pembuahan terjadi.

Liangxue menyebut embrio babi dengan sel punca jantung manusia itu tumbuh hingga 21 hari, tapi kemudian mati. Liangxue menyebut diduga kematian itu disebabkan karena sel manusia mengganggu fungsi jantung babi.

Jantung manusia pada embrio tersebut juga dikatakan sudah tumbuh hingga ukuran yang setara dengan jantung manusia pada fase yang sama, yakni sebesar seujung jari, dan sempat berdetak.

Temuan ini jadi keberhasilan kedua yang dicapai oleh tim Liangxue. Sebelumnya, mereka sukses menumbuhkan ginjal manusia hingga fase awal pada embrio babi yang mampu bertahan hidup hingga satu bulan dalam perut babi induk.

Namun capaian ini juga tidak langsung diterima secara bulat oleh ilmuwan lainnya. Seorang ahli biologi sel punca Stanford University yang juga hadir di lokasi, Hiromitsu Nakauchi, mengaku perlu mengamati lebih dekat akan temuan tersebut untuk memastikan apakah jantung yang tumbuh benar-benar jantung manusia.

Apalagi tim Liangxue tidak melaporkan proporsi jantung manusia dalam jantung embrio tersebut. Hal ini berbeda dari laporan pada uji coba ginjal Liangxue sebelumnya yang diklaim 40-60 persen sel ginjal pada embrio babi adalah sel manusia.

Nature menyebut kepastian jumlah sel manusia pada organ yang ditumbuhkan pada khimaira sangat penting karena guna menghindari reaksi sistem kekebalan manusia terhadap organ tersebut saat ditransplantasi ke manusia.

(end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |