CNN Indonesia
Minggu, 14 Des 2025 22:40 WIB
Meski berselisih dengan Australia dan Israel, Iran mengecam penembakan massal di Sydney yang menargetkan perayaan Yahudi, Hanukkah. (REUTERS/James Redmayne)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Luar Negeri Iran pada Minggu mengecam "serangan kekerasan" di Sydney yang menargetkan perayaan Yahudi, Hanukkah, dan menewaskan 11 orang.
"Kami mengutuk serangan kekerasan di Sydney, Australia. Teror dan pembunuhan manusia, di mana pun dilakukan, ditolak dan dikutuk," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei di X.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iran bersikap demikian meski hubungannya dengan Australia telah memburuk secara signifikan tahun ini.
Pada Agustus, Australia menyalahkan Korps Garda Revolusi Islam Iran atas dua serangan pembakaran pada 2024 yang menargetkan komunitas Yahudi di sana.
Serangan pembakaran tersebut menargetkan restoran kosher di Sydney dan sinagoge di Melbourne tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
Setelah serangan tersebut, Australia menyatakan duta besar Iran sebagai persona non grata serta memberi dia dan tiga diplomat Iran lainnya waktu seminggu untuk meninggalkan negara itu.
Australia juga menarik duta besar mereka sendiri dan menangguhkan kegiatan kedutaan mereka di Teheran.
Iran mengutuk langkah Australia tersebut dan berjanji akan melakukan "tindakan balasan".
Pada November, pemerintah Australia menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai kelompok pendukung terorisme.
Kementerian Luar Negeri Iran menyebut langkah itu sebagai "tindakan yang menghina dan tidak dapat dibenarkan" dan "pelanggaran terhadap aturan dan norma hukum internasional yang berkaitan dengan kedaulatan nasional negara."
Pada Juni, Iran dan Israel terlibat dalam perang langsung setelah setahun saling serang usai perang Gaza.
Israel menyerang situs militer dan nuklir Iran selama perang itu yang berlangsung selama 12 hari. Israel juga menyerang daerah pemukiman, menewaskan lebih dari seribu orang.
Iran membalas dengan serangan drone dan rudal terhadap Israel yang menewaskan puluhan orang.
Amerika Serikat sempat bergabung dalam konflik dengan serangan terhadap situs nuklir Iran sebelum gencatan senjata tercapai.
(fea)

















































