Jakarta, CNN Indonesia --
Iran untuk pertama kalinya meluncurkan rudal sejjil dalam serangannya ke Israel pada Rabu (18/6) malam. Ini adalah kali pertama rudal tersebut dipakai dalam sebuah pertempuran.
Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin disebut bakal turun tangan di tengah situasi perang yang memanas antara Iran dan Israel selama nyaris sepekan terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ulasannya dalam Kilas Internasional hari ini, Jumat (20/6).
Disimpan Bertahun-tahun, Iran Perdana Luncurkan Rudal Sejjil ke Israel
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) untuk pertama kalinya meluncurkan rudal Sejjil dalam serangannya ke Israel, Rabu (18/6) malam.
Kantor berita Tasnim melaporkan itu merupakan kali pertama Iran mengerahkan Sejjil dalam sebuah pertempuran.
"Gelombang ke-12 Operasi True Promise 3 dimulai dengan penembakan rudal Sejjil dua tahap yang sangat berat dan jarak jauh," demikian pernyataan IRGC.
Pada kesempatan itu, IRGC juga memperingatkan warga Israel di wilayah pendudukan untuk pergi lantaran Teheran akan menghujani area tersebut dengan rudal-rudal.
SBY soal Perang Israel-Iran: Masa Depan Dunia Ditentukan 5 Orang Kuat
Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membahas dampak perang Iran dan Israel yang sudah berlangsung kurang dari sepekan.
"Jika Perang Iran-Israel menjadi out of control (tak terkendali), dunia benar-benar di ambang malapetaka," tulis SBY.
Dia lalu berujar, "Masa depan dunia, dari sisi perdamaian dan keamanan, ke depan ini akan ditentukan oleh lima orang kuat (strong men)."
Mereka yakni Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping.
Perang Iran-Israel Kian Berkobar, Putin Siap Turun Tangan
Presiden Rusia Vladimir Putin siap turun tangan menyusul situasi yang kian memanas di tengah perang Iran-Israel beberapa hari terakhir. Kremlin mengonfirmasi presiden Rusia siap memediasi dialog antara Iran dan Israel.
"Vladimir Putin mengonfirmasi kesiapan Rusia memberi bantuan mediasi untuk mendorong dialog antara pihak-pihak yang berkonflik, menginformasikan tentang kontak dengan sejumlah pemimpin asing dalam hal ini," demikian pernyataan resmi Kremlin, dikutip kantor berita TASS.
Rusia memang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan Iran. Salah satu pihak bisa menjadi negosiator adalah punya hubungan dengan pihak-pihak terkait atau yang berkonflik. Namun, Negeri Beruang Merah juga sedang berperang dengan Ukraina.
Saat berbincang dengan MBZ, Putin juga menyampaikan kekhawatiran dia karena konflik yang terus meningkat antara Iran-Israel. Mereka sepakat perang itu berdampak buruk ke Timur Tengah.
(tim/dna)