Iran: Perang Lawan Israel Bisa Selesai dengan Satu Telepon Saja

7 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pejabat kepresidenan Iran menyatakan konflik Iran vs Israel bisa berakhir dengan satu panggilan telepon, dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada pemimpin Israel.

"Presiden Trump bisa dengan mudah menghentikan perang hanya dengan satu panggilan kepada Israel," ujar Majid Farahani dalam wawancara dengan CNN, Jumat (20/6).

Ia menegaskan kembali sikap Iran bahwa dialog baru bisa dilakukan jika serangan udara Israel terhadap wilayah Iran dihentikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iran percaya pada dialog sipil," lanjut Farahani. "Apakah itu dilakukan secara langsung atau tidak langsung, bagi kami tidak masalah."

Farahani juga menyinggung isu pengayaan uranium yang selama ini menjadi sumber konflik. Iran, yang bersikeras bahwa program nuklirnya ditujukan untuk tujuan damai, menolak sepenuhnya menghentikan pengayaan uranium.

"Mungkin tingkat pengayaannya bisa diturunkan, tetapi kami tidak akan menghentikannya," tegasnya.

Pernyataan ini muncul di tengah tekanan internasional yang semakin kuat. Dalam beberapa hari terakhir, negara-negara Eropa bergabung dengan Amerika Serikat dan Israel dalam menyerukan larangan total terhadap pengayaan uranium.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Christophe Lemoine, mengatakan bahwa posisi Prancis adalah tanpa pengayaan sama sekali.

Pada Jumat, pertemuan langsung antara para menteri luar negeri Iran, Inggris, Prancis, dan Jerman, bersama perwakilan tinggi kebijakan luar negeri Uni Eropa digelar di Jenewa. Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama sejak konflik terbaru pecah.

Langkah diplomatik ini muncul setelah berhari-hari pernyataan agresif dari pemerintahan Trump. Namun kini, muncul sinyal bahwa aksi militer masih bisa dihindari.

Meski demikian, di internal pemerintahan Trump sendiri terjadi perbedaan dasar terkait pilihan antara negosiasi atau aksi militer langsung.

"Jika Amerika ikut campur dalam perang ini, banyak sekali opsi yang akan terbuka, dan semua opsi itu ada di atas meja," kata Farahani.

Sementara itu, suasana di jalan-jalan Teheran pada Jumat menunjukkan gelombang kemarahan rakyat terhadap Israel dan Amerika Serikat. Tim CNN yang berada di lokasi melaporkan massa hadir dalam jumlah besar.

Mereka membawa bendera Iran, Hizbullah, dan Palestina, serta membakar bendera Amerika Serikat dan Israel.

Teriakan "matilah Israel, matilah Amerika" menggema dalam unjuk rasa.

(tst/vws)

Read Entire Article
| | | |