Israel Ajak Umat Yahudi 'Pulang Kampung' Buntut Penembakan di Sydney

2 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 22 Des 2025 21:01 WIB

Menlu Israel ajak umat Yahudi kembali ke Tel Aviv buntut penembakan massal saat Hanukkah di Sydney. Ilustrasi. Foto: AFP/DANIEL LEAL

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengajak umat Yahudi di negara-negara Barat pindah ke Negeri Zionis, buntut insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia, beberapa waktu lalu.

Dalam pidato di hari terakhir perayaan Hanukkah di Israel, Saar mengatakan umat Yahudi memiliki hak untuk hidup dengan aman di mana saja. Ia menyoroti insiden penembakan di Sydney pada 14 Desember lalu yang menewaskan 15 orang saat peringatan Hanukkah digelar di Pantai Bondi.

"Umat Yahudi berhak untuk hidup dengan aman di mana saja. Namun, kami menyaksikan dan memahami sepenuhnya apa yang sedang terjadi belakangan ini. Kami memiliki pengalaman historis tertentu. Hari ini, umat Yahudi sedang diburu di seluruh dunia," ucapnya, seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini, saya menyerukan kepada umat Yahudi di Inggris, di Prancis, di Australia, di Kanada, di Belgia: datanglah ke Israel. Pulanglah!" seru Saar.

Pada 14 Desember, ayah dan anak Sajid Akram (50) dan Naveed Akram (24) melepaskan tembakan ke kerumunan orang saat perayaan Hanukkah Yahudi digelar di Pantai Bondi.

Otoritas Australia menyatakan penembakan itu terinspirasi oleh ISIS. Polisi menemukan bendera ISIS di mobil yang dipakai keduanya.

Pasca insiden ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak pemerintah negara-negara Barat untuk berupaya maksimal dalam melindungi warga Yahudi.

"Saya meminta kepada pemerintah negara-negara Barat melakukan hal yang diperlukan dalam melawan antisemitisme dan menyediakan keselamatan dan keamanan yang dibutuhkan bagi komunitas Yahudi di seluruh dunia," kata Netanyahu dalam pernyataan video.

Bulan lalu, pemerintah Israel juga mengajak umat Yahudi India, Bnei Menashe, untuk tinggal di Negeri Zionis. Ajakan itu termaktub dalam proposal yang diajukan Netanyahu dan Menteri Imigrasi Israel Ofir Sofer.

Netanyahu menyebut langkah ini dilakukan guna memperkuat wilayah Utara Israel, terutama Galilea.

Galilea merupakan wilayah utara Israel yang kerap jadi sasaran serangan kelompok milisi Hizbullah Lebanon. Puluhan ribu warga Israel telah meninggalkan kawasan tersebut buntut konflik Israel-Hizbullah.

(blq/dna)

Read Entire Article
| | | |