CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2025 20:05 WIB
Iliustrasi. (AFP/HANDOUT)
Jakarta, CNN Indonesia --
Setidaknya satu orang tewas dalam baku tembak di perbatasan Kamboja dan Thailand pada Rabu (12/11).
Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan pasukan Thailand melepas tembakan di dekat desa perbatasan sekitar pukul 15.30 sore waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam insiden tersebut, demikian keterangan Kemenhan Kamboja.
Juru bicara militer Thailand Mayor Jenderal Winthai Suvaree sementara itu mengatakan prajurit Kamboja yang lebih dulu melepas tembakan ke wilayah Bangkok.
"Pasukan Thailand berlindung dan melepas tembakan peringatan sebagai tanggapan," ucap Winthai, seperti dikutip Reuters.
Winthai berujar baku tembak itu terjadi selama sekitar 10 menit. Tak ada korban luka maupun tewas di pihaknya.
Pasukan militer Thailand dan Kamboja belakangan kembali panas pasca insiden ledakan ranjau di wilayah perbatasan pada Senin (10/11) lalu. Peristiwa itu melukai seorang tentara Thailand.
Thailand pada Selasa (11/11) lantas menghentikan sementara perjanjian damai kedua negara karena merasa Kamboja telah melanggar kesepakatan dengan menempatkan ranjau baru di perbatasan.
Kamboja sementara itu membantah telah menebar ranjau dan mendesak Thailand mematuhi kembali perjanjian damai.
Pada Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Nikorndej Balankura mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Kamboja meminta maaf secara formal atas insiden ranjau.
"Kami telah meminta mereka untuk menyelidiki peristiwa tersebut dan mencari siapa yang bertanggung jawab. Bersamaan dengan itu, kami meminta mereka untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang," demikian keterangan Nikorndej.
Juru bicara Kamboja menolak menanggapi permintaan Thailand tersebut.
Ketegangan kedua negara itu utamanya terjadi di kawasan desa Ban Nong Ya Kaew di Provinsi Sa Kaeo. Kamboja menyebut wilayah tersebut bagian dari desa Prey Chan di Provinsi Banteay Meanchey.
Thailand dan Kamboja berperang selama lima hari pada Juli lalu hingga menewaskan setidaknya 48 orang. Sekitar 300.000 orang juga terpaksa mengungsi buntut perang dua negara Asia Tenggara tersebut.
(blq/bac)














































