Kata-kata Khamenei usai Diultimatum Trump untuk Menyerah

7 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei masa bodoh dengan ultimatum Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Khamenei menegaskan akan terus membalas Israel dan bersumpah akan memberikan balasan menyakitkan kepada AS apabila ikut-ikutan dalam perang ini.

Dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah pada Rabu (18/6), Khamenei menyatakan bahwa Iran tak akan menyerah kepada siapa pun. Teheran, kata dia, akan berdiri teguh menentang perang yang diluncurkan oleh Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Zionis telah melakukan kesalahan besar dan melakukan kejahatan serius. Mereka harus dihukum dan saat ini pun sedang dihukum," kata Khamenei.

"Hukuman yang telah diberikan, sedang dilaksanakan, dan direncanakan oleh bangsa Iran dan Angkatan Bersenjata kita untuk masa depan musuh jahat ini adalah hukuman yang berat dan telah melemahkan mereka. Kenyataan bahwa teman-teman Amerika mereka telah memasuki panggung dan mengatakan hal-hal seperti itu merupakan tanda kelemahan dan ketidakmampuan rezim itu," lanjut Khamenei.

Sebelumnya, Trump mengultimatum Khamenei untuk "menyerah tanpa syarat" karena kesabarannya sudah menipis melihat eskalasi konflik Iran vs Israel.

Trump berujar bahwa ia tahu persis lokasi Khamenei saat ini dan bisa membunuhnya kapan saja, namun tidak dilakukan "untuk saat ini". Itu dilakukan karena ia masih ingin melanjutkan negosiasi dengan Iran.

"Kami tidak akan menghabisinya, setidaknya untuk saat ini," kata Trump di media sosial miliknya, Truth Social, Selasa (17/6).

"Tapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil atau ke tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis," imbuhnya.

Khamenei tak peduli dengan ancaman Trump ini. Sebaliknya, ia justru mengobarkan semangat kepada bangsa Iran untuk terus melawan Israel.

"Tidaklah bijaksana untuk menyuruh bangsa Iran menyerah. Orang bijak yang mengenal Iran, rakyat Iran, dan sejarah Iran tidak akan pernah mengucapkan kata-kata seperti itu. Bangsa Iran harus menyerah kepada siapa? Bangsa Iran bukanlah bangsa yang menyerah," tegas Khamenei.

"Kami tidak menyerang siapa pun, dan kami jelas tidak akan menoleransi siapa pun yang menyerang kami, dan kami tidak akan pernah menyerah dalam menanggapi serangan siapa pun. Ini adalah logika bangsa Iran. Ini adalah semangat bangsa Iran," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Khamenei juga menegaskan bahwa AS hanya akan merugi apabila terlibat dalam konflik ini. AS menurutnya akan menderita kerusakan yang jauh lebih besar dibandingkan kerugian yang mungkin dialami Iran.

"Kerugian yang akan diderita AS pasti tidak akan bisa diperbaiki jika mereka ikut memasuki konflik ini secara militer," ucap Khamenei.

Di akhir pidatonya, Khamenei pun berpesan kepada rakyat Iran untuk senantiasa mengingat Tuhan dan tidak membiarkan rasa takut menyelimuti mereka.

"Jangan biarkan musuh merasa bahwa Anda takut kepada mereka atau merasa lemah di hadapan mereka. Jika musuh merasa bahwa Anda takut kepada mereka, mereka tidak akan melepaskan Anda. Teruslah berdiri tegap seperti yang telah Anda tunjukkan hingga saat ini," ucapnya.

(blq/dna)

Read Entire Article
| | | |