Jakarta, CNN Indonesia --
Tidak ada cara lain untuk menggambarkan nasib Vishwash Kumar Ramesh, seorang warga negara Inggris keturunan India berusia 40 tahun, yang menjadi satu-satunya penyintas Penerbangan Air India 171.
Pesawat itu jatuh dan menghantam bangunan asrama medis di Ahmedabad pada Kamis (12/6) dengan 242 orang penumpang dan awak di dalamnya. Pesawat penumpang komersial tujuan London, Inggris itu jatuh tak lama setelah lepas landas pada siang hari waktu setempat di Ahmedabad, India bagian barat.
Kepala Polisi Ahmedabad, G.S. Malik mengatakan kepada media berita India bahwa Ramesh mungkin selamat dari tragedi tapi tidak dengan penumpang lain, meskipun para pejabat setempat belum secara definitif menyimpulkan bahwa semua orang di dalam jet tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramesh, menunjukkan kepada media India boarding pass-nya untuk mengonfirmasi nama, penerbangan, dan nomor kursinya di pesawat Air India 171 itu. Dia kini masih dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya. Ia mengalami "luka benturan" yang terlihat jelas di dada, mata, dan kakinya.
Lalu, di manakah posisi duduk Ramesh saat di pesawat? Menurut boarding pass pesawat yang dikantonginya, Ramesh duduk di kursi 11A. "Dia duduk di dekat pintu darurat dan berhasil keluar dengan melompat," ujar Vidhi Chaudhary, pejabat kepolisian senior di Ahmedabad, seperti dilansir Hindustan Times.
Belum bisa dipastikan apakah faktor karena Ramesh duduk di kursi 11A sehingga membuat dia memiliki peluang selamat dalam kecelakaan pesawat tersebut. Kemudian, mungkinkah posisi kursi di pesawat bisa memengaruhi tingkat keselamatan penumpang?
Benarkah ada kursi paling aman di pesawat? Ketika membicarakan keselamatan penerbangan, pertanyaan tentang "kursi mana yang paling aman di pesawat?" kerap muncul.
Beberapa penelitian telah mencoba menjawabnya, mengindikasikan bahwa kursi di bagian belakang pesawat mungkin memiliki sedikit keunggulan dalam hal peluang bertahan hidup dalam situasi darurat.
Dilansir dari Forbes, sebuah studi komprehensif oleh majalah Popular Mechanics yang menganalisis kecelakaan pesawat dari tahun 1971 hingga 2005 menemukan bahwa penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat memiliki peluang selamat 40 persen lebih tinggi.
Angka ini jauh lebih baik dibandingkan mereka yang berada di bagian depan atau tengah kabin pesawat terbang.
Kendati statistik menunjukkan keunggulan keselamatan, kursi di bagian belakang pesawat seringkali kurang diminati penumpang.
Alasannya beragam, mulai dari kedekatan dengan toilet, ukuran kursi yang cenderung lebih sempit, hingga sandaran kursi yang sering kali tidak dapat direbahkan, mengurangi kenyamanan selama penerbangan.