CNN Indonesia
Jumat, 27 Jun 2025 09:55 WIB
Kerabat Juliana Marins di RS Bhayangkara Polda NTB. Keluarga disebut Basarnas sudah menerima kondisi dan prosedur evakuasi pendaki asal Brasil itu yang tewas terjatuh di Gunung Rinjani. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Jakarta, CNN Indonesia --
Keluarga Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang meninggal dunia di Gunung Rinjani disebut telah menerima kondisi hingga seluruh prosedur evakuasi.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan telah menyampaikan tahapan-tahapan dalam evakuasi saat bertemu keluarga Juliana yang difasilitasi kedutaan Brasil.
"Kita sampaikan mulai dari kegiatan yang kita laksanakan, kemudian kita presentasikan tahapan-tahapan kegiatan yang kita laksanakan sebagai tanggung jawab moral dari pemerintah terhadap korban warga negara asing tersebut," kata Syafii kepada wartawan, Rabu (25/6) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan dari kesempatan itu kita berikan kesempatan barang kali mungkin ada tanggapan, mungkin ada pertanyaan dan ternyata alhamdulillah dari pihak keluarga bisa sangat menerima dari situasi dan kondisi yang dihadapi," sambungnya.
Di sisi lain, keluarga Juliana meminta proses autopsi terhadap jenazah korban. Ini dilakukan untuk mengetahui penyebab dan waktu kematian Juliana.
Jenazah Juliana diautopsi di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Kamis (26/6) malam. Dokter Forensik RS Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit mengatakan autopsi dilakukan di tiga rongga tubuh, yakni bagian tengkorak, dada, serta perut.
"Jadi tiga rongga tubuh itu kita periksa. Apa saja? Rongga tubuh itu kan ada di tengkorak, kemudian dada, perut itu dibuka," jelasnya.
Hari ini rencananya jenazah akan diserahkan ke keluarga dan dipulangkan ke Brasil.
(fby/sur)
