Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengonfirmasi 22 perusahaan yang diduga terdeteksi memiliki paparan radiasi Cesium-137 (Cs-137).
Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari peleburan baja, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), hingga pabrik sepatu merek ternama seperti PT Nikomas Gemilang dan makanan olahan berbahan baku unggas seperti PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).
"Hasil pemeriksaan dan pemetaan yang sudah dilakukan di kawasan industri ini diidentifikasi ada 15 industri peleburan logam yang memiliki paparan radiasi Cs-137 dan non Cs-137 dengan laju dosis sebesar 0,18 sampai dengan 700 mikrosievert per jam," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu terdapat tiga industri pengelolaan limbah B3 dengan laju dosis 0,24 sampai dengan 0,4 mikrosievert per jam, serta tiga industri makanan dengan laju dosis 1,6 sampai dengan 152 mikrosievert per jam," tambahnya.
Ia menambahkan enam lokasi timbunan scrap juga diduga terpapar Cs-137 dengan laju dosis antara 11 hingga 10 ribu mikrosievert per jam.
Proses dekontaminasi terhadap 22 titik industri tersebut dilakukan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kepolisian.
"Pada saat terakhir kami mengikuti rapat koordinasi, sekitar 22 titik sudah didekontaminasi dan diharapkan selesai di akhir Oktober lalu," kata Setia.
Menurutnya, meski dilakukan pemetaan dan dekontaminasi, sebagian besar perusahaan tetap beroperasi secara normal.
"Jadi tidak langsung dikarantina. Fokus pada saat itu adalah pemetaan di industri yang radiasi Cs-137-nya tinggi. Perusahaan lain tetap beroperasi dengan normal saat itu," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan, sebanyak 1.561 pekerja di kawasan industri tersebut telah menjalani tes kesehatan. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap warga sekitar.
"Ini bekerja di BMS (PT Bahari Makmur Sejati) di tempat udang beku tadi dengan di PMT (PT Peter Metal Technology) tadi," ujarnya.
Kasus radiasi Cs-137 menjadi perhatian internasional setelah otoritas Amerika Serikat (AS) dan Belanda mendeteksi paparan radioaktif pada dua jenis produk asal Indonesia, yakni sepatu kets dan udang beku.
"Kami perlu menyampaikan hal ini karena masyarakat hebohnya hanya dengan udang. Tapi sebelum dengan udang, jauh sebelumnya, kami sudah menerima laporan dari Bea Cukai Belanda terhadap hasil temuan beberapa kotak sepatu kets yang memiliki paparan radiasi maksimal 110 nanosievert per jam akibat Cesium-137," kata Setia.
Menurutnya, pabrik sepatu tersebut juga berlokasi di Banten. Investigasi menemukan satu kotak sepatu berisi sepasang sepatu dengan tingkat aktivitas cemaran sekitar 1,5 kilobecquerel (kBq) Cs-137, atau sekitar 1,6 becquerel per gram.
Sementara itu, US Customs and Border Protection juga mendeteksi Cs-137 pada produk udang beku asal Indonesia.
"Pada 14 Agustus 2025, US FDA merilis impor alert 9951 terhadap produk udang yang berasal dari Indonesia karena ada kontaminasi Cs-137. Udang ini diproduksi oleh PT Bahari Makmur Sejati yang berlokasi di kawasan industri Modern Cikande Industrial Estate," jelas Setia.
Penelusuran Bapeten dan BRIN menemukan bahwa sumber radiasi berasal dari tungku peleburan baja milik PT PMT.
"Hasil analisis laboratorium menyebutkan kontaminan pada lokasi terpapar identik dengan kontaminan pada sisa produksi PT PMT," katanya.
Bahan baku scrap baja yang digunakan PMT diduga berasal dari dalam negeri, dengan kemungkinan tercampur limbah peralatan medis yang mengandung Cs-137. Penelusuran lebih lanjut atas rantai pasokan bahan baku kini ditangani aparat penegak hukum.
Kemenperin juga memastikan seluruh pelaku industri logam yang menggunakan bahan baku scrap wajib memasang radiation portal monitoring (RPM) dan continuous emission monitoring system (CEMS) untuk mencegah kasus serupa.
"Dalam penerbitan Master List Impor Limbah Non-B3 Logam, kami mensyaratkan bukti bahan baku bebas dari radioaktif dan surat komitmen pemasangan alat pemantau. Beberapa industri besar seperti Krakatau Posco juga sudah memasang RPM," ujar Setia.
Berdasarkan hasil pemetaan Kemenperin dan Bapeten di Kawasan Industri Modern Cikande, berikut daftar perusahaan yang diduga terkontaminasi radiasi Cs-137:
1. PT Bahari Makmur Sejati
2. PT Nikomas Gemilang
3. PT Citra Baru Steel
4. PT Valero Metals Jaya
5. PT Universal Eco Pacific
6. PT Sinta Baja Jaya
7. PT Crown Steel
8. PT Sentosa Harmony Steel (Hwa Hok Steel)
9. PT Vita Prodana Mandiri
10. PT Kanemory/Food Service
11. PT Charoeon Pokphand Indonesia (CPIN)
12. PT Peter Metal Technology
13. PT Growth Nusantara Industry
14. PT Asa Bintang Pratama
15. PT Cahaya Logam Cipta Murni
16. PT Ediral Tritunggal Perkasa
17. PT Ever Loyal Copper
18. PT Hightech Grand Indonesia
19. PT Jongka Indonesia
20. PT Kabatama Raya
21. PT New Asia Pacific Copper Indonesia
22. PT O.M Indonesia
23. PT Zhongtian Metal Indonesia
24. PT Luckione Environment Science Indonesia
(del/sfr)















































