Kementerian PU Kirim 402 Relawan ke Daerah Bencana Sumatra

2 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 18 Des 2025 21:50 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengirim 402 relawan ke Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang terdampak banjir-tanah longsor. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengirim 402 relawan ke Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang terdampak banjir-tanah longsor. Ilustrasi. (REUTERS/Agatha Capri).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengirim 402 relawan ke area terdampak banjir-tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. 

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan pengiriman relawan dilakukan karena keterbatasan jumlah personel di tiga provinsi terdampak. Mayoritas relawan yang dikirim PU merupakan insinyur.

"Sebenarnya kita sudah punya sekitar 300 personal PU yang ada di 3 provinsi, cuman, karena kerusakan di sana yang masif sampai dengan kecamatan-kecamatan sehingga kita merasakan kurang personal, mereka juga pastinya kesulitan karena fasilitas pemerintahan di sana juga lumpuh," ujar Dody dalam media briefing di kantornya, Kamis (18/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Kementerian PU Wida Nurfaida merinci 234 relawan dikirim ke Aceh, 101 relawan ke Sumatra Utara, dan 67 relawan ke Sumatra Barat. Relawan tersebut merupakan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sebelumnya pernah ditugaskan di lokasi bencana.

"Nanti bisa secara paralel membimbing juga adik-adiknya untuk bagaimana melaksanakan tugas di lokasi bencana tersebut," ujarnya.

Dari sisi anggaran, Dody mengatakan pemerintah menyiapkan Rp51,8 triliun untuk memperbaiki infrastruktur yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Dody mengatakan bahwa saat ini anggaran Rp51,8 triliun yang disiapkan pemerintah cukup. Namun, anggaran tersebut bisa berkembang seiring kondisi di lapangan.

Ia mengatakan pihaknya masih akan melihat berapa banyak infrastruktur yang harus diperbaiki.

"Jadi saya mengatakan per detik ini tanggal 18 Desember 2025 yang angka itu (Rp51 triliun) yang kita pegang. Tapi bagaimana besok pasti akan berubah," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Read Entire Article
| | | |