CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2025 09:55 WIB
Kemnaker mencatat pekerja yang menjadi korban PHK selama periode Januari hingga November 2025 mencapai 79.302 orang, terbanyak di Jawa Barat. (Foto: Istockphoto/ Yok46233042)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat pekerja yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) selama periode Januari hingga November 2025 mencapai 79.302 orang.
Mengutip situs Satudata Kemnaker, Jawa Barat menjadi daerah penyumbang jumlah PHK terbesar yang mencapai 17.234 orang atau sekitar 21,73 persen dari total tenaga kerja yang terkena PHK.
"Pada periode Januari s.d. November 2025 terdapat 79.302 orang tenaga kerja ter-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang terklasifikasi sebagai peserta program JKP. Tenaga kerja ter-PHK paling banyak pada periode ini terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu sekitar 21,73 persen dari total tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan," dikutip dari Satudata Kemnaker, Senin (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Jawa Barat, di posisi kedua ada Jawa Tengah dengan jumlah PHK sebanyak 14.005 orang atau 17,66 persen, dan Banten sebanyak 9.216 orang atau 11,62 persen.
Kemudian, DKI Jakarta dengan jumlah PHK sebanyak 5.710 orang atau 7,2 persen, serta Jawa Timur sebanyak 4.886 orang atau 6,16 persen dari total tenaga kerja yang terkena PHK.
Lebih lanjut, jumlah PHK paling banyak terjadi pada Februari 2025 sebanyak 18.516 orang dan Januari 2025 sebanyak 10.025 orang.
Berikut 5 provinsi dengan jumlah PHK tertinggi per November 2025:
1. Jawa Barat: 17.234 orang
2. Jawa Tengah: 14.005 orang
3. Banten: 9.216 orang
4. DKI Jakarta: 5.710 orang
5. Jawa Timur: 4.886 orang.
(fln/pta)
















































