Lontarkan Kritik Keras MBG di Depan DPR, Siapa Itu dr Tan Shot Yen?

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Nama ahli gizi dr Tan Shot Yen mendadak ramai usai aksinya mengkritik keras program makan bergizi gratis (MBG) di hadapan anggota dewan. Siapa itu dr Tan Shot Yen?

Pada Senin (22/9) lalu, Tan Shot Yen menghadiri sebuah rapat bersama Komisi IX DPR RI yang membahas program MBG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, ia mengkritik keras program MBG yang dinilainya salah kaprah. Perkaranya adalah menu yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan anak. Alih-alih menyehatkan, menu justru bisa membawa risiko kesehatan.

"Dari Lhoknga hingga Papua [menu MBG] yang ada adalah burger," ujarnya keras, mengutip dari siaran TV Parlemen.

Bukan rahasia lagi, burger adalah sejenis fast food yang menjadikan tepung berkarbohidrat tinggi sebagai bahannya. Tepung terigu, yang terbuat dari gandum, menurut Tan Shot Yen, tidak menjadi simbol kedaulatan pangan di Indonesia.

"Gandum tidak tumbuh di Bumi Indonesia," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

Alih-alih burger, Tan Shot Yen mendorong penerapan kedaulatan pangan dalam MBG. Ia menuntut pemerintah menggunakan 80 persen bahan lokal Indonesia dalam setiap menu yang dihadirkan.

Alhasil, cuplikan video Tan Shot Yen yang berbicara mengeluarkan pendapatnya pun viral di media sosial. Banyak warganet memberikan respons positif atas aksi marah-marahnya di hadapan anggota dewan.

Dari sana, banyak orang bertanya-tanya, siapa itu dr Tan Shot Yen.

Siapa itu dr Tan Shot Yen?

dr Tan Shot Yen dikenal sebagai salah satu ahli gizi klinis populer di Indonesia. Ia kerap berbicara soal gizi dan kesehatan masyarakat di banyak kesempatan.

Tak cuma itu, ia juga aktif di akun media sosial Instagram-nya. Platform itu jadi salah satu wadah dr Tan memberikan edukasi soal gizi kepada masyarakat.

dr Tan lahir di Beijing, China pada 17 September 1964.

Ia memulai menempuh perjalanan akademisnya di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara pada 1983-1990.

Setelah resmi menyandang gelar dokter, ia melanjutkan program Profesi Kedokteran Negara di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada 1991.

Selanjutnya, dr Tan kembali menempuh pendidikan di berbagai bidang kesehatan. Ia meraih gelar di bidang instructional physiotherapy di Australia dan diploma penyakit menular seksual dan HIV/AIDS di Thailand.

Tak selesai sampai di sana, dr Tan juga mengambil pendidikan pascasarjana di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

(asr/asr)

Read Entire Article
| | | |