Mabes AD Bantah Intervensi soal TNI Datangi Diskusi Mahasiswa UIN

2 days ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

TNI AD membantah isu intervensi terkait kedatangan prajurit TNI AD dalam kegiatan diskusi yang digelar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menerangkan kehadiran Babinsa Koramil Ngaliyan Kelurahan Tambak Aji, Sertu Rokiman semata-mata dalam rangka menjalankan tugas rutin sebagai aparat kewilayahan.

Wahyu juga menyebut kehadiran Rokiman pun hanya terbatas di area depan kampus dan tidak masuk ke dalam lokasi acara diskusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Babinsa hadir di sekitar kampus hanya untuk monitoring wilayah, karena sebelumnya beredar pamflet undangan diskusi yang bersifat terbuka untuk umum. Itu bagian dari tugas Babinsa dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah binaannya," kata Wahyu dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4).

Wahyu menyatakan pihaknya tidak melakukan intervensi ataupun upaya dalam bentuk apa pun, untuk menghentikan kegiatan diskusi.

"Babinsa juga tidak pernah memanggil mahasiswa keluar kampus untuk menemuinya. Ini menunjukkan bahwa tugas yang dilakukannya sudah sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagai aparat teritorial," ucap dia.

Wahyu turut buka suara terkait dengan keberadaan seseorang yang disebut-sebut sebagai intelijen dalam video yang beredar. Ia pun memastikan individu tersebut bukanlah anggota TNI.

"Kami tegaskan, orang dalam video tersebut bukan anggota kami. Kehadiran Babinsa pun hanya satu orang, dan itu pun berada di luar forum diskusi," ujarnya.

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan TNI menghormati kebebasan akademik di lingkungan perguruan tinggi dan tidak memiliki kepentingan untuk mencampuri urusan internal kampus.

"TNI juga berkomitmen menjaga sinergi dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk civitas akademika, demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif," katanya.

Sebelumnya, mahasiswa UIN Walisongo Semarang, Abdul (nama samaran) menyoroti kehadiran pria tak dikenal hingga anggota TNI dalam diskusi mahasiswa.

Abdul menyebut diskusi itu digelar oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Semarang pada Senin (14/4). Diskusi itu bertajuk 'Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik'.

Saat sesi perkenalan pria tak dikenal itu tiba, kata Abdul, pria itu tak mau memperkenalkan diri sehingga menimbulkan kecurigaan di antara mahasiswa. Para mahasiswa pun mendesak pria itu untuk memperkenalkan dirinya.

"Kami sangat curiga, memang dari wajahnya secara umur itu jauh di atas. Beberapa kawan mendesak beliau memperkenalkan dirinya, tapi tidak mau. Hanya memperkenalkan dengan nama 'Ukem'," kata Abdul mengutip detikcom, Selasa (15/4).

Sekitar 5 menit kemudian, pria tanpa identitas itu pergi. Tak berselang lama, petugas keamanan kampus datang dan mengarahkan beberapa mahasiswa untuk menemui seseorang.

Lebih lanjut, Abdul menyampaikan, hal yang paling membuat mahasiswa terkejut dan khawatir yakni pihak TNI menyebarkan tuduhan bahwa beberapa peserta diskusi dalam keadaan mabuk. Menurutnya, hal ini sudah membuktikan bahwa ruang diskusi pun kini terancam.

"Kami dapat kabar dari kawan LPM baru-baru ini, mereka menuduh kami sedang dalam keadaan mabuk, padahal kami habis keluar dari kelas," kata Abdul.

(dis/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |