CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2025 20:02 WIB
Lima pelaku pengeroyokan anak yatim di Masjid Sibolga ditangkap. (CNN Indonesia/Farida)
Jakarta, CNN Indonesia --
Keluarga Arjuna Tamaraya, anak yatim yang tewas dikeroyok lima orang saat beristirahat di Masjid Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) buka suara.
Paman Arjuna, Amrullah mengatakan keponakannya bukan bermaksud melakukan hal lain di Masjid selain beristirahat. Ia sangat menyesalkan perlakuan para pelaku yang menyebabkan Arjuna meninggal dunia.
"Setahu kami dia ke Masjid Agung untuk beristirahat, untuk tidur bukan untuk hal-hal yang lain. Jadi itulah kami dari keluarga pun sangat menyayangkan perilaku dari pelaku penganiayaan ini," ujar Amrullah kepada CNNINdonesia TV, Selasa (4/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ada larangan tidur di masjid
Ketua Badan Kenaziran Masjid Agung Sibolga Ibnu Tasnim Tampubolon menerangkan tidak pernah melarang bagi para pengunjung untuk tidur ataupun beristirahat di dalam masjid.
"Enggak ada pernah dilarang di masjid ini tidur," ujar Ibnu kepada CNNIndonesia TV.
Ibnu menduga ada miskomunikasi terkait tuduhan ada orang yang ingin mencuri kotak amal di masjid. Ia juga menjelaskan 3 dari 5 pelaku bukan pengurus maupun jemaah masjid.
Namun Ibnu juga mengungkapkan kejanggalan karena banyak versi yang ia diterima soal alasan pelaku mengeroyok anak yatim itu hingga tewas.
Sementara itu, Kapolres Sibolga AKBP Eddy Inganta menerangkan penganiayaan terjadi karena pelaku kesal korban tidak mendengarkan larangan untuk tidur atau beristirahat di masjid. Saat ini, seluruh pelaku telah ditahan di Rutan Mapolres Sibolga dan dijerat dengan pasal pembunuhan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
"Kesal karena korban tidur di dalam masjid. Tepatnya di pelataran masjid. Kemudian ketika ditegur, korban masih tidak mau dan tetap istirahat di situ. Sehingga korban terjadi penganiayaan," ujar Eddy kepada CNNIndonesia TV.
Menurut polisi, korban yang merupakan anak yatim dipukuli oleh pelaku lalu diseret keluar masjid dengan kondisi tak berdaya. Pelaku juga mencuri uang Rp10.000 dari saku celana korban.
Korban saat itu mengaku sedang beristirahat di masjid sambil menunggu pagi untuk mencari nafkah di laut.
(nat/dal)


















































