Menegangkan, Ibu Lahirkan Bayi Kembar di Ambulans Saat Langkat Banjir

2 hours ago 2

Langkat, CNN Indonesia --

Rajula (38) yang tengah hamil besar terpaksa harus dievakuasi karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, tak mampu melayani persalinannya, Sabtu (29/11).

Saat itu, situasi sedang tak menentu akibat bencana banjir dan longsor yang baru saja terjadi beberapa hari sebelumnya.

RSUD Tanjung Pura jadi salah satu fasilitas kesehatan yang terdampak bencana. Mobil ambulans milik RSUD pun tak bisa digunakan. Akhirnya, pihak rumah sakit menghubungi Puskesmas Stabat Lama untuk segera membawa Rajula dengan ambulans ke rumah sakit lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat bencana banjir kemarin, ada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura, kebetulan rumah sakit itu terdampak banjir sehingga mereka tidak bisa memberikan pelayanan. Dan ambulans mereka juga terhalang untuk beroperasi. Jadi dari sana menghubungi kami ke Puskesmas Stabat Lama untuk membantu mengevakuasi ibu hamil tersebut," kata dokter umum Puskesmas Stabat Lama, Afriza Amelia dalam wawancara dengan Kementerian Kesehatan, dikutip Minggu (21/12).

Petugas Puskesmas Stabat Lama langsung merespons panggilan darurat itu dan datang ke RSUD Tanjung Pura. Afriza jadi salah satu dokter yang ditugaskan. Ia dan tim puskesmas membawa Rajula dengan ambulans menuju RS Putri Bidadari.

"Kebetulan Rumah Sakit Putri Bidadari tidak terdampak, jadi mereka tetap bisa beroperasi seperti biasa," tutur Afriza.

Namun, lanjut Afriza, pasien tersebut sudah mengalami kontraksi yang cukup panjang dengan intensitas kuat. Rajula tak bisa lagi menahannya, sehingga melahirkan bayi di dalam ambulans. Afriza yang ada di dalam ambulans itu membantu proses persalinan Rajula.

"Ternyata sebelum sampai Rumah Sakit Putri Bidadari, ibunya sudah melahirkan. Kebetulan saya memang ada di situ. Ibunya mungkin sudah tidak tahan karena sudah kontraksi di jalan, akhirnya ibunya melahirkan di dalam ambulans," katanya.

Afriza mengatakan dua bayi perempuan kembar lahir dengan sehat dan selamat. Mereka diberi nama Hana dan Hani. Hana lahir dengan berat 2,3 kilogram, sementara Hani lahir dengan berat 2,1 kilogram.

"Anaknya kembar. Ibunya sehat, anaknya juga sehat," ucap dia.

Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara telah menimbulkan kerugian besar. Pemerintah Provinsi Sumut mencatat total estimasi kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp18,37 triliun, mencakup kerusakan infrastruktur, sektor pertanian, hingga perumahan warga.

"Kerusakan masif menyentuh sektor infrastruktur, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga perumahan rakyat dengan total estimasi kerugian mencapai Rp18,37 triliun," ujar Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, Senin (22/12).

Surya menyebutkan dampak bencana tercatat meluas di 14 kabupaten dan 5 kota. Enam daerah di antaranya mengalami kerusakan paling parah, yakni Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Langkat, serta Kota Sibolga

"Di sektor infrastruktur, bencana menyebabkan kerusakan pada 25 ruas jalan provinsi dengan 117 titik longsor serta enam jembatan yang rusak total. Kerugian pada infrastruktur jalan diperkirakan mencapai Rp880,65 miliar," paparnya.

Surya menjelaskan posko darurat telah didirikan sejak 27 November 2025, sehari setelah bencana terjadi. Sesuai keputusan Gubernur Sumut, masa tanggap darurat dijadwalkan berakhir pada 24 Desember 2025.

(tim)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |