Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono yang juga menjabat Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan KopDes/Kel Merah Putih kunjungan kerja ke Koperasi Desa (Kopdes) Pucangan Merah Putih, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (13/09).
Ferry memberikan semangat kepada koperasi-koperasi yang sudah mulai beroperasi.
Dalam keterangan tertulis, Ferry juga menyoroti keberhasilan KDMP Pucangan yang dinilai lahir dari potensi lokal dan kemitraan strategis, seperti dengan PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pola ini diharapkan dapat direplikasi sehingga koperasi desa menjadi motor inovasi dan penciptaan lapangan kerja.
Dalam kunkernya, ia didampingi Direktur Pembiayaan Syariah LPDB Ari Permana,serta Kepala Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur Endy Alim Abdi Nusa, Kepala Dinas Koperasi Kab. Tuban, Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat Gus Anas Alhifni dan beserta pengurus Kopdes Pucangan serta jajaran perangkat desa.
Kunker ke Lebak di Jumat
Tak hanya ke Tuban, sehari sebelumnya Ferry juga kunker sekaligus meresmikan operasional Kopdes Merah Putih Girimukti di Kabupaten Lebak, Banten.
Dikutip dari Antara, Ferry menilai Kopdes Merah Putih Girimukti layak menjadi salah satu contoh baik operasionalisasi Kopdes karena telah memiliki beberapa lini bisnis inti lainnya berupa pabrik gula aren yang merupakan produk unggulan dari masyarakat Lebak.
Setiap bulan, produksi rata-rata gula aren mencapai 300 ton. Dari jumlah itu, 40 persen diekspor ke luar negeri, sementara 60 persen sisanya memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Koperasi Desa Girimukti akan menjadi pusat distribusi sekaligus model pengembangan koperasi desa merah putih secara nasional. Dari sinilah nantinya barang-barang akan disuplai ke 344 Kopdes Merah Putih lain di Kabupaten Lebak.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lebak Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya menyatakan Kopdes Merah Putih Girimukti menjadi bagian langkah penting dalam upaya pemerintah daerah mengurangi angka kemiskinan ekstrem.
Saat ini ada sekitar 111 ribu warga yang berada dalam kelompok Desil II-V, yaitu kategori masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah kedua hingga menengah bawah. Sementara 17 ribu masuk dalam kategori miskin ekstrem.
"Insyaallah dengan hadirnya Kopdes Merah Putih Girimukti ini masyarakat dapat memiliki harapan. Dengan koperasi desa, daya beli masyarakat bisa meningkat," katanya.
Hasbi berharap praktik baik dari Kopdes Merah Putih Girimukti dapat diduplikasi oleh Kopdes lainnya yang ada di Kabupaten Lebak Banten. Ia menyatakan pemerintah kabupaten berkomitmen untuk menjadikan Kopdes/ Kel Merah Putih menjadi entitas usaha masyarakat yang dapat diandalkan.
(vws)