Jakarta, CNN Indonesia --
Cerita tentang penampakan hantu atau suara misterius sering kali langsung dikaitkan dengan hal-hal gaib. Tak heran, banyak orang memilih diam atau justru merasa takut ketika mengalaminya.
Padahal, menurut dunia medis, pengalaman semacam ini bisa berakar dari gangguan pada fungsi otak yang bahkan bisa berujung pada masalah serius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter spesialis bedah saraf Dimas Rahman Setiawan, menjelaskan bahwa otak berperan penting dalam membentuk persepsi seseorang terhadap lingkungan. Ketika terjadi gangguan pada sistem saraf, apa yang ditangkap pancaindra bisa terasa nyata meski sebenarnya tidak ada.
Dalam beberapa kondisi, gangguan tersebut muncul dalam bentuk aura. Aura merupakan sensasi tertentu yang dialami seseorang akibat aktivitas listrik otak yang tidak normal. Sensasi ini bisa berupa kilatan cahaya, bayangan, suara, hingga perasaan melihat sosok tertentu.
"Secara medis, hal ini bisa masuk dalam kategori aura. Pada sebagian orang, aura bisa menjadi tanda awal kejang atau akibat rangsangan otak yang terlalu berlebihan," jelas Dimas mengutip Detik.
Selain gangguan neurologis, perubahan persepsi juga dapat terjadi pada gangguan kesehatan jiwa, salah satunya skizofrenia. Gangguan ini memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan emosi, dan memahami realitas.
Pada pengidap skizofrenia, halusinasi menjadi salah satu gejala yang kerap muncul. Penderitanya bisa mendengar suara, melihat sesuatu, atau meyakini hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Kondisi ini bukan disebabkan oleh hal mistis, melainkan perubahan fungsi dan kimia otak.
"Pada beberapa pasien dengan gangguan kejiwaan, memang ada fase di mana mereka mendengar suara-suara atau mengalami halusinasi tertentu," ujar Dimas.
Ia menambahkan, keseimbangan hormon dan enzim di dalam otak turut berperan dalam kondisi tersebut. Ketika keseimbangan ini terganggu, risiko munculnya gangguan persepsi pun meningkat.
Karena itu, pengalaman melihat atau mendengar hal-hal yang tidak biasa sebaiknya tidak langsung dianggap sebagai kejadian gaib. Jika kondisi ini terjadi berulang, berlangsung lama, atau mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, pemeriksaan medis menjadi langkah penting untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca selengkapnya di sini.
(tis/tis)

















































