Miliki Fundamental Kuat dan Prospektif, BRI Siapkan 'Buyback' Saham

8 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) atau BBRI menjalankan langkah strategis berupa pembelian kembali saham (buyback) untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan, yang menjadi cerminan optimisme perseroan terhadap keberlanjutan kinerja secara jangka panjang BRI.

Aksi buyback BRI ini pun memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Maret 2025 dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPST.

Di samping itu, buyback saham BBRI juga dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku, termasuk Pasal 43 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 29 Tahun 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga saham BBRI sendiri saat ini dinilai undervalue. Hal tersebut tercermin dari data Bloomberg pada Jumat (31/10) yang menyatakan, dari total 37 analis yang memberikan pandangan terhadap saham BBRI, sebanyak 30 analis atau sekitar 81 persen merekomendasikan "beli" dengan target harga rata-rata 12 bulan ke depan sebesar Rp4.651 per saham.

Saat ini, PBV BRI berada di level 1,80x (posisi 31 Oktober 2025) atau masih di bawah rata-rata PBV 5 tahun, sehingga BBRI dapat dikategorikan undervalue.

Sementara itu, pada Press Conference Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 (30/10)

Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu pada Press Conference Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 mengungkapkan bahwa Perseroan masih memiliki alokasi budget untuk melakukan buyback saham.

"Kami memperoleh budget kurang lebih sekitar Rp3 triliun, dan saat ini kami masih memiliki budget yang dapat kami pakai sesegera mungkin jika melihat situasi pergerakan BBRI. Saat ini memang kami melihat saham BBRI undervalue, kami mempertimbangkan untuk melakukan hal (buyback) tersebut," ujar Viviana, Kamis (30/10).

Sementara dari sisi kinerja keuangan, hingga akhir Triwulan III 2025 BRI berhasil mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan, yang ditunjukkan oleh laba Perseroan sebesar Rp41,2 triliun dengan indikator kinerja kunci yang sehat dan tumbuh positif. Tercatat, total aset BRI tumbuh 8,2 persen YoY, menjadi Rp2.123,4 triliun.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga menunjukkan peningkatan yang solid, bertumbuh 8,2 persen yoy menjadi Rp1.474,8 triliun. Sementara dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3 persen YoY menjadi Rp1.438,1 triliun.

Vivi menyebut, capaian itu didukung aspek permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI di level 25,4 persen, yakni di atas ketentuan minimum regulator.

"Selain itu, dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) bank berada di level yang memadai sebesar 86,5%. Angka ini memberikan ruang likuiditas yang memadai bagi BRI untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan," pungkas Viviana.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |