Mobil Bekas Lebih Laku dari Mobil Baru di Indonesia

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut penjualan mobil di Tanah Air sebetulnya menyentuh angka 3 juta unit per tahun, tetapi 2 juta unit di antaranya berasal dari pasar mobil bekas.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, menjelaskan kondisi tersebut telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, saat penjualan mobil baru di Tanah Air lebih dari 1 juta unit per tahun.

Namun penjualan mobil baru di dalam negeri saat ini tengah melambat sehingga turun ke level 800 ribuan unit selama 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kalau kita 1 juta unit yang mobil baru, 2 juta unit itu mobil bekas," kata Kukuh di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (19/5).

Menurut Kukuh industri mobil bekas di Indonesia berkembang pesat akibat beberapa faktor, salah satunya karena perlambatan ekonomi sehingga memengaruhi daya beli masyarakat terhadap mobil baru.

Dia juga menyebut bisnis mobil bekas di Indonesia telah mengalami perubahan besar ke arah yang lebih transparan, bahkan kini banyak dealer mobil bekas berani memberikan garansi terhadap pembeli.

Hal tersebut dia nilai memberikan efek positif karena dapat meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk membeli mobil bekas.

"Sekarang kalau mau beli mobil bekas tidak seperti beli kucing dalam karung. Ini membawa banyak perubahan. Waktu itu disebut pasarnya 1,6 juta yang tercatat, tapi diperkirakan lebih dari itu. Angkanya dari informasi yang saya terima mendekati 2 juta unit," ucapnya.

Kendati begitu, menurut Kukuh kondisi tersebut jelas disayangkan, sebab tidak mampu memberi pengaruh besar terhadap industri yang sudah berjalan saat ini.

"Ini kan sayang, Pak. Karena industrinya tidak akan terdampak. Jadi, marketnya itu 3 juta unit, luar biasa. Sudah sama dengan Meksiko," kata dia.

Penjualan mobil baru di Indonesia

Penjualan mobil baru selama 2024 mengalami penurunan tajam dibanding 2023, dari semula 1.005.802 unit menjadi 865.723 unit atau surut 13,9 persen. Sedangkan tahun ini penjualan dirasa belum akan membaik.

Akumulasi wholesales Januari-April 2025 terekam turun 2,9 persen dari periode serupa tahun lalu, dari 264.014 unit menjadi 256.368 unit. Sementara total retail Januari-April 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu surut 7,7 persen.

Penurunan pasar bahkan terjadi lebih dalam pada April 2025 ketimbang Februari, dari wholesales 70.895 unit menjadi 51.205 unit atau surut hampir 30 persen.

Penjualan retail atau dari dealer ke konsumen juga surut 25,5 persen. Sepanjang Maret 2025, total 76.582 unit mobil terjual, tapi April hanya membukukan 57.031 unit.

Berdasarkan data tersebut, penjualan selama April 2025 mencapai titik terendah sepanjang tahun ini.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |