Mualem Tetap Tampung Bantuan Asing ke Aceh: Ini Prinsip Kemanusiaan

7 hours ago 5

Banda Aceh, CNN Indonesia --

Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem tetap pada pendiriannya untuk menerima bantuan yang datang dari luar negeri tanpa mempersulit untuk masuk ke Tanah Rencong.

"Pada prinsipnya kita ini kemanusiaan. Siapa saja yang menolong kita, tetap ikhlas kita terima. Siapa saja, di mana saja," kata Mualem usai menerima bantuan dari perusahaan multinasional Upland Resources di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Senin (15/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Mualem usai menerima bantuan dari perusahaan Upland Resources yang beroperasi di Inggris Raya (United Kingdom/UK), Malaysia, dan Indonesia. Bantuan yang disalurkan itu berupa bahan pokok untuk para pengungsi.

Muelam mengatakan bantuan-bantuan itu pun langsung dibagikan ke masyarakat Aceh yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor.

Mualem menegaskan dalam kondisi bencana, semangat kemanusiaan harus menjadi landasan utama tanpa memandang latar belakang pihak pemberi bantuan.

"Yang urgent dan paling parah ada beberapa kawasan, seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bireuen. Juga ke Takengon dan Beutong, serta Langsa," kata Mualem.

Sementara itu, Chairman & CEO Upland Resources, Datuk Bolhassan Di, menjelaskan bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dana internal perusahaan di tiga negara tempat Upland beroperasi.

"Alhamdulillah, PT kita Upland di UK, Indonesia, dan Malaysia dapat mengumpulkan bantuan untuk Aceh," ujarnya.

Diketahui, untuk saat ini pemerintah RI belum membuka izin selebar-lebarnya atas bantuan internasional untuk bencana Sumatra. Walaupun demikian, sudah ada tenaga relawan hingga logistik yang datang dari negara luar seperti dari Malaysia dan China.

Pekan lalu, Mualem mengaku tak akan mempersulit bantuan internasional untuk membantu penanganan pascabencana di wilayahnya. Bukan hanya itu, Pemprov Aceh bahkan sudah mengirim surat secara resmi kepada dua lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)--UNDP dan UNICEF--untuk membantu penanganan pascabencana di Serambi Mekkah tersebut.

Sementara itu, dalam rapat dengan seluruh jajaran kabinetnya di Istana Negara, Jakarta, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia mampu sendiri mengatasi penanggulangan pascabencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Mulanya dia bercerita banyak pimpinan negara lain yang hendak mengirimkan bantuan ke Indonesia dalam menangani bencana banjir bandang dan longsor di Pulau Sumatra.

"Saya ditelepon banyak pimpinan kepala negara ingin kirim bantuan. Saya bilang terima kasih concern anda, kami mampu, Indonesia mampu mengatasi ini," kata Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin kemarin.

Prabowo menyatakan APBN siap menyokong dana penanganan bencana. Ia menyebut APBN cukup untuk menangani itu karena pemerintah melakukan efisiensi anggaran.

Salah satu sokongan APBN ialah tambahan dana taktis ke pemerintah daerah bagi penanganan bencana. Yakni Rp20 miliar bagi tiap provinsi terdampak, sedangkan Rp4 miliar untuk tiap kota atau kabupaten terdampak.

Sebelumnya, Mualem resmi telah memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi banjir dan longsor di Aceh selama 14 hari--sejak 12 hingga 25 Desember 2025.

Mualem mengatakan keputusan itu diambil karena penanganan bencana masih membutuhkan upaya intensif, terpadu, dan terkoordinasi, mulai dari evakuasi, distribusi logistik, hingga perbaikan jalan, jembatan, dan fasilitas layanan publik.

"Kita sudah survei ke lapangan kita butuh perpanjangan selama 2 minggu lagi untuk kita rehabilitasi dan infrastruktur jadi ya perlu kita perpanjang," kata Mualem saat mengumumkan perpanjangan status itu.

(dra/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |