Negosiasi Panjang Menteri ESDM Wujudkan Pabrik Petrokimia LCI Cilegon

2 hours ago 1

Kementerian ESDM | CNN Indonesia

Jumat, 07 Nov 2025 10:10 WIB

Presiden resmikan pabrik LCI di Cilegon, investasi terbesar Korea Selatan, sebut Menteri ESDM kunci negosiasi demi hilirisasi industri. Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11). (Foto: Arsip BPMI Setpres RI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis (6/11). Fasilitas petrokimia senilai US$3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun ini menjadi salah satu investasi terbesar Korea Selatan di Asia Tenggara.

Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kerja keras pemerintah dan investor Korea yang berhasil mewujudkan proyek strategis tersebut. Dirinya sempat berkelakar tentang ketangguhan bangsa Korea dalam bernegosiasi, yang disambut tawa hadirin.

"Jadi orang Korea ini bangsa yang tangguh. Kalau negosiasi sama orang Korea itu tidak gampang. Jadi boleh juga kalau orang Korea kita kirim orang Papua," ujarnya sambil menoleh ke arah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di balik gurauan itu, terdapat proses panjang yang melibatkan berbagai tahap pembahasan antara pemerintah Indonesia dan Lotte Group.

Bahlil dinilai menjadi salah satu tokoh kunci dalam negosiasi yang akhirnya membawa proyek ini ke tahap realisasi. Mantan Ketua HIPMI tersebut dikenal dengan pendekatan langsung dan fokus pada hasil dalam setiap perundingan investasi strategis.

Sebagai informasi, pabrik LCI dibangun di atas lahan sekitar 100 hektare di kawasan industri Cilegon. Fasilitas ini dirancang untuk mengolah naphtha menjadi berbagai produk turunan seperti bahan baku plastik, kabel, dan komponen otomotif.

Pemerintah menilai kehadiran pabrik ini akan membantu menekan impor bahan baku dan memperkuat struktur industri dalam negeri.

"Dengan pabrik ini, kita tidak lagi mengimpor secara besar-besaran. Sekitar 70 persen bisa kita substitusi, dan 30 persen sisanya akan kita ekspor," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11).

LCI juga dianggap sebagai hasil nyata dari kebijakan hilirisasi industri yang terus didorong pemerintah. Melalui strategi ini, Indonesia berupaya meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, memperkuat rantai pasok nasional, dan memperluas pasar ekspor untuk produk bernilai tinggi.

Proses negosiasi menuju pembangunan pabrik ini disebut tidak mudah. Pembahasan mencakup berbagai aspek, mulai dari pasokan energi dan infrastruktur pelabuhan hingga kepastian hukum investasi.

Pendekatan personal Bahlil dalam meyakinkan pihak Korea disebut berperan penting dalam menjaga kepercayaan dan komitmen investor di tengah dinamika ekonomi global.

Lebih dari sekadar proyek industri, LCI menjadi simbol kemitraan ekonomi yang semakin erat antara Indonesia dan Korea Selatan. Proyek ini juga mencerminkan arah kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas produksi nasional serta penguatan transfer teknologi.

(rir)

Read Entire Article
| | | |