Netanyahu Serang Habis-habisan Iran, Mau Gulingkan Rezim Khamenei?

7 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Israel di bawah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyerang habis-habisan Iran pada pekan lalu hingga hari ini.

Netanyahu, dalam pidatonya di hari pertama menyerang pada Jumat (13/6), mengatakan Israel mengincar situs nuklir Iran hingga sistem persenjataan. Namun, kenyataannya mereka juga menggempur area penduduk dan menyebabkan banyak warga sipil tewas.

Saat berpidato, Netanyahu juga memprovokasi warga Iran dengan berdalih serangan itu sebagai cara membebaskan mereka dari cengkeraman rezim yang dianggap otoriter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rezim Islam, yang telah menindas Anda selama hampir 50 tahun, mengancam akan menghancurkan negara kami, Negara Israel. Tujuan operasi Israel adalah untuk menggagalkan ancaman rudal balistik dan nuklir rezim Islam terhadap kami," kata Netanyahu saat pidato, dikutip situs resmi PM Israel.

Dia lalu berujar, "Saat kami mencapai tujuan kami, kami juga membuka jalan bagi Anda untuk meraih kebebasan."

Netanyahu juga menyampaikan pencapaian yang sudah dilakukan militer Israel dan menilai pemerintahan Iran dalam kondisi lemah.

Lebih lanjut, Netanyahu mengatakan saat ini waktu yang tepat bagi warga Iran menyampaikan pendapat.

"Seperti yang saya katakan kemarin dan berkali-kali sebelumnya, perjuangan Israel bukanlah melawan rakyat Iran. Perjuangan kami adalah melawan rezim Islam pembunuh yang menindas dan memiskinkan Anda," ucap dia.

Netanyahu bahkan menyuarakan slogan "perempuan, hidup, kebebasan," kata-kata yang digunakan warga Iran saat protes pembunuhan Mahsa Amini pada 2021.

Pernyataan Netanyahu mengindikasikan motif lain Israel yang mulanya ingin menghancurkan struktur nuklir dan militer Iran tampak punya motif lain.

Analis hubungan internasional Golnar dan Dina Esfanfdiary dalam tulisan yang rilis di Bloomberg menilai pernyataan Netanyahu kurang ajar.

"Itu menunjukkan bagaimana Israel mencoba mengeksploitasi kelemahan Iran untuk memicu kerusuhan ekonomi, memicu penggulingan rezim ulama yang sudah memerintah selama hampir setengah abad," demikian menurut mereka.

Iran, yang terseok-seok dalam ekonomi karena sanksi internasional, rentan terhadap kerusuhan dalam negeri.

Dalam beberapa bulan menjelang serangan 13 Juni, menurut dokumen yang ditinjau Bloomberg dan pejabat Barat, Israel menganalisis berbagai skenario apakah serangan akan sepenuhnya memecah Iran dan ada risiko warga Iran mungkin mendukung pemerintah.

Israel juga memperkirakan dampak ekonomi yang parah akibat konflik yang berkepanjangan dengan Iran serta ketidakstabilan politik yang akan ditimbulkan.

Dokumen itu juga menjelaskan konflik berkepanjangan dengan Israel, ditambah dengan sanksi yang semakin ketat, berisiko menimbulkan dampak buruk ekonomi yang lebih dalam bagi Iran.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan mata uang lebih lanjut, memperburuk inflasi yang sudah tinggi, dan mengurangi daya beli.

"Situasi seperti itu kemungkinan akan meningkatkan ketidakpuasan kelas menengah dan memicu keresahan sosial, yang berpotensi menyebabkan protes baru," lanjut dokumen tersebut.

Menurut sumber, pemerintahan Netanyahu juga dilaporkan berencana membunuh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam serangan pertama. Namun, usulan itu tak direstui sekutu dekatnya Amerika Serikat.

Sumber diplomatik di Timur Tengah mengatakan Israel tak membunuh Khamenei di operasi pertama untuk memberi kesempatan terakhir sepenuhnya membuang program pengayaan uranium.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengetahui berita tersebut. "Kami tahu Israel punya rencana menyerang pemimpin tertinggi Iran," kata pejabat tinggi Negeri Paman Sam, dikutip AFP.

"Presiden Trump menentangnya dan kami minta Israel tak melakukannya."

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi atau bantahan Israel soal keinginan atau dampak jauh dari serangan mereka adalah menggulingkan pemerintahan Iran.

Pejabat termasuk Netanyahu berulang kali menegaskan Iran ingin membuat nuklir dan rudal balistik antar benua yang dipakai untuk mengancam siapapun di dunia.

Iran, dalam perang ini, tampak ingin menghajar Israel tanpa ampun. Beberapa pejabat menyampaikan serangan balasan tanpa batas untuk Israel.

Angkatan Bersenjata Iran bahkan memperingatkan warga di Israel untuk meninggalkan wilayah tersebut.

"Peringatan bagi Anda dalam beberapa hari mendatang: Tinggalkan wilayah yang diduduki, karena sudah pasti, wilayah itu tak akan bisa dihuni lagi di masa mendatang," ujar juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Reza Sayyad, dikutip IRNA.

(isa/dna)

Read Entire Article
| | | |