Ong Kim Swee Pegang Kunci Masa Depan Timnas Malaysia

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 22 Des 2025 15:23 WIB

Ong Kim Swee resmi tinggalkan Persik Kediri untuk memimpin Program Pembangunan Sepak Bola Malaysia. Ong Kim Swee dari Persik Kediri kini bekerja di FAM. (Dok. Persik Kediri)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ong Kim Swee mendapatkan peran penting di Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) usai tinggalkan Persik Kediri.

Pelatih asal Malaysia Ong Kim Swee resmi berpisah dengan Persik pada 27 November. Alasan Ong Kim Swee tinggalkan Persik karena mendapat panggilan dari negara untuk memimpin Program Pembangunan Bola Sepak Negara (NFDP).

Pengangkatan Ong Kim Swee sebagai Direktur NFDP yang berlaku mulai 1 Desember dipandang sebagai langkah strategis FAM untuk memperkuat pengembangan sepak bola nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksana Tugas Presiden FAM, Datuk Mohd Yusoff Mahadi, menekankan bahwa semua keputusan terkait program pengembangan kini sepenuhnya diserahkan kepada Kim Swee dan komite teknis, termasuk masalah pengangkatan, evaluasi, dan pemberhentian ofisial dan pelatih.

"Datuk Ong akan mengevaluasi seluruh program, memperbaiki kelemahan sebelumnya, dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil mampu menghasilkan hasil yang lebih baik," ujar Yusoff Mahadi, dalam konferensi pers setelah Rapat Exco FAM, Senin (22/12), dikutip dari Harian Metro.

"Fokus utamanya adalah untuk memastikan bahwa setiap pelatih dan petugas mampu memberikan dampak positif dan berkontribusi pada efektivitas program," kata Yusoff Mahadi menambahkan.

Dia menekankan bahwa hak untuk memutuskan siapa yang tetap tinggal dan siapa yang dibebaskan sepenuhnya berada di tangan komite teknis.

"Kami sepenuhnya mempercayai Kim Swee dan tim teknis untuk mengevaluasi setiap ofisial dan pelatih berdasarkan kebijaksanaan dan kebutuhan program. Yang terpenting, setiap keputusan harus mengarahkan program ini ke arah yang lebih baik," kata Yusoff Mahadi.

Menurut Yusoff, proses evaluasi ini bukan hanya soal memilih siapa yang akan dipertahankan atau dilepas, tetapi lebih kepada memastikan bahwa fondasi yang kokoh harus dibangun untuk pengembangan sepak bola Malaysia secara keseluruhan.

Mengenai periode kontrak dan indikator kinerja utama (KPI), ia menekankan bahwa pengembangan pemain dan pelatih membutuhkan manajemen jangka panjang.

"Program pembangunan biasanya membutuhkan jangka waktu minimal dua tahun karena tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. KPI perlu ditetapkan lebih tinggi dari sebelumnya dan dievaluasi setiap tahun," kata Yusoff.

"Kami tidak ingin menunjuk orang baru, tetapi KPI tetap sama. Setiap individu perlu menunjukkan hasil yang lebih baik atau memberikan dampak positif pada program ini," ucap Yusoff menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

(rhr/rhr/abs)

Read Entire Article
| | | |